Liga 1 Ditunda, Persiraja Nilai PT LIB Tidak Profesional
Theacehpost.com | BANDA ACEH – PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dinilai tidak profesional dalam mengelola kompetisi tertinggi sepak bola tanah ari, Liga 1 Indonesia musim 2020.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, yang kecewa dengan keputusan penundaan kembali bergulirnya liga.
“Kami di sini sangat menyayangkan karena PT LIB tidak profesional dalam hal mengelola kompetisi. Artinya, seharusnya tingkat paling utama yang harus dipastikan adalah soal perizinan. Jadi tidak bakal ada kejadian seperti hari ini,” kata Rahmat, Rabu, 30 September 2020.
Sebelumnya, pada Selasa, 29 September 2020, PSSI secara resmi menunda bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 musim 2020.
Tidak mendapat izin keramaian dari Kepolisian Republik Indonesia lantaran masih dalam situasi pandemik COVID-19, menjadi alasan kompetisi tersebut dibatalkan bergulir pada Oktober ini.
Lambannya informasi dan pemberitahuan dari pihak penyelenggara kompetisi, diakui Rahmat telah merugikan tim asal Kota Banda Aceh tersebut. Pasalnya, mereka telah tiba di Yogyakarta sejak Minggu, 27 September 2020.
Selain itu, tim juga dikatakan telah mengurus sejumlah keperluan tim di Bogor. Sebab sebelum dikeluarkan informasi penundaan, Persiraja Banda Aceh rencananya akan melakukan laga Tira Persikabo pada 3 Oktober, dalam lanjutan Liga 1 pekan keempat.
“Kita menyesalkan dan menyayangkan adanya penundaan ini karena penundaannya baru diberitahukan H-2. Kami sudah mempersiapkan seperti ke Bogor dan daerah lain. Semua sudah kita persiapkan dengan baik untuk menyambut bergulirnya kembali Liga 1 ini,” ujar Rahmat.
Pemberitahuan penundaan bergulirnya liga yang terkesan mendadak juga ditakutkan dapat mempengaruhi para pemain Persiraja. Rahmat mengaku, jika anak asuh Hendri Susilo sebelumnya begitu antusias menyambut kembali bergulirnya Liga 1.
“Ini memberikan dampak yang sangat buruk bagi kita, terutama psikis maupaun mental pemain yang sudah siap untuk bertanding,” ungkapnya.
Disamping itu, penyelenggara juga harus bertanggung jawab terhadap kerugian yang telah dialami oleh tim.
“Kita meminta pihak PT LIB bertanggung jawab atas pengeluaran yang telah kita keluarkan. Mereka harus memberikan kompensasi kepada kita, bisa berupa menambah subsidi dan sebagainya,” tegas sekretaris umum Persiraja Banda Aceh.
Pihak PT LIB diminta untuk lebih profesional dalam mengelola kompetisi dan memberikan kepastian terkait kelanjutan Liga 1 yang telah ditunda akan bergulir pada November mendatang.
“Kedua, harus ada juga jaminan bahwa November nanti bisa dijalankan Liga. Jangan pula nanti kita sudah menunggu hingga November, eh ketika November ternyata tidak bisa dijalankan juga. Jadi sama aja bohong,” ujar Rahmat.
“Harus ada keprofesionalan lah dan harus yang pasti-pasti. Diakan dalam menjalankan liga ini harus pasti. Kasihan klub, kita menanggung beban besar,” imbuhnya.
Penulis: Mhd Saifullah