Darud Donya Aceh Gelar Haul Teungku Chik Di Bitay

Darud Donya Aceh Darussalam menyelenggarakan haul Teungku Chik Di Bitay di Gampong Bitai, Banda Aceh, Kamis, 17 November 2022.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Darud Donya Aceh Darussalam menyelenggarakan haul Teungku Chik Di Bitay, yang dirangkai acara Peringatan Hubungan Persaudaraan Aceh Turki di Gampong Bitai, Banda Aceh, Kamis, 17 November 2022.

banner 72x960

Pemimpin Darud Donya Cut Putri mengatakan, acara Haul Teungku Chik Di Bitay diselenggarakan dalam rangka memperkuat hubungan persaudaraan antara Aceh dan Turki.

“Acara ini juga untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah membangun Aceh Darussalam dan mempertahankan Islam di Asia Tenggara,” ujarnya.

Perhelatan istimewa ini disambut baik oleh perangkat dan warga Gampong Bitai. Diharapkan acara ini dapat memperkenalkan Gampong Bitai dalam lingkup nasional dan internasional, dan juga bisa menjadikan Gampong Bitai sebagai Gampong Wisata Sejarah Dunia, tentang hubungan Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Aceh Darussalam, dua imperium besar dunia pada zamannya.

Seperti diketahui, keberadaan bangsa Turki di Aceh telah ada bahkan jauh sebelum lahirnya Kesultanan Aceh Darussalam pada 1205 M. Hubungan diplomatik resmi antara Kesultanan Aceh dan Turki Utsmani pun sudah terbina sejak masa Sultan Alaiddin Al Kahhar (1539-1572) dengan Sultan Suleiman Al Qanuni (1520-1566).

Dai menjelaskan, saat itu, Sultan Alaiddin Al Kahhar dari Aceh kesulitan melawan Portugis di Malaka, karena Portugis Malaka memiliki meriam-meriam yang besar. Akhirnya Sultan Aceh mengirimkan utusan meminta bantuan Sultan Turki Utsmani, agar mengirimkan meriam dan persenjataan modern lainnya serta para pelatih perang.

Sultan Turki yang kagum terhadap bangsa Aceh yang gigih berjihad melawan kafir Portugis, kemudian menyerahkan meriam terbesar, dikenal dengan nama meriam lada sicupak.

Kemudian, Sultan Turki juga mengirimkan para Jenderal Perang Turki terpilih dan pasukan ahli perang ke Aceh, yang juga merupakan para alim ulama. Mereka menetap di Gampong Bitai dan Emperom, kemudian mendirikan akademi perang bernama Ma’had Askery Baital Maqdis.

Dari Ma’had Askery Baital Maqdis di Gampong Bitai lahirlah para ulama dan pejuang hebat, seperti Laksamana Malahayati dan Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam.

“Inilah Ma’had Perang yang sangat dikenal di seantero dunia pada saat itu. Maka dalam pertemuan kami dengan Pemerintah Turki, Turki juga telah menawarkan dan siap membuka kembali Ma’had di Aceh, dan memberikan bantuan pendidikan bagi generasi muda Aceh, serta kemudahan beasiswa ke Turki untuk belajar”, terang Pemimpin Darud Donya.

Dia yang juga merupakan cucu Sultan Aceh ini berharap, hubungan persaudaraan dan saling membantu antara Aceh dan Turki terus terjalin, apalagi Turki memiliki jasa yang besar terhadap Kesultanan Aceh Darussalam dari dulu hingga kini.

“Ke depan insya Allah Aceh Darussalam dan Turki akan kembali menjalin hubungan-hubungan kerja sama, untuk membangkitkan kembali kejayaan Aceh seperti masa Kesultanan Aceh Darussalam,” ujarnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *