Mahasiswa UIN Ar-Raniry Belajar Filologi di Rumoh Manuskrip Aceh Cek Midi

waktu baca 2 menit
Cek Midi memperlihatkan beberapa manuskrip Aceh yang ia koleksi secara pribadi di Rumoh Manuskrip Aceh, Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh Senin 14 November 2022. (Foto Ist.)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Belasan mahasiswa dari Prodi Kesejahteran Sosial (Kesos) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, mengadakan kegiatan belajar lapangan ke Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi A Hamid di Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh Senin 14 November 2022.

Mahasiswa tersebut sengaja datang untuk belajar di Rumoh Manuskrip Aceh karena dalam Mata Kuliah (MK) Kajian Islam terdapat topik Filologi Islam Nusantara.

“Dalam silabus MK Kajian Islam terdapat bahasan tentang filologi Islam Nusantara. Oleh sebab itu, mahasiswa kami jadwalkan untuk belajar langsung pada Bapak Tarmizi A Hamid atau Cek Midi selaku kolektor manuskrip Aceh,” kata Hasan Basri M Nur, dosen pendamping mahasiswa pada prodi Kesos.

Cek Midi membuka lebar museum miliknya sebagai tempat mahasiswa belajar secara cuma-cuma, tanpa pungutan biaya apa pun. Dia menjelaskan secara detil proses pencarian manuskrip dari kampung ke kampung selama bertahun-tahun.

Cek Midi juga menjelaskan kandungan ilmu yang terdapat dalam manuskrip-manuskrip yang tersedia.

banner 72x960

“Orang Aceh zaman dahulu sangat pintar, terbukti dari kandungan manuskrip yang ditinggalkan,” kata Cek Midi.

Cek Midi mengatakan, tujuan dirinya merawat manuskrip indatu adalah agar generasi muda dapat melihat langsung peninggalan intelektual masa lampau, menjadi bahan observasi dan kajian banyak pihak.

“Andai saya tidak mengoleksi manuskrip ini mungkin mahasiswa akan mengalami banyak kendala ketika mau melihat langsung dan membaca manuskrip Aceh. Di tempat saya ini tak ada birokrasi, boleh dijadwalkan kunjungan via telpon atau WA,” ungkapnya.

“Kami memberi kemudahan kepada siapa saja yang ingin belajar dan membuat penelitian. Sudah tak terhitung para peneliti, dari dalam dan luar negeri, yang mengadakan penelitian filolologi di Rumoh Manuskrip Aceh ini,” pungkas Tarmizi A. Hamid.[]

Baca juga Kunjungi Sabang, JMSI Serahkan Penghargaan kepada Reza Fahlevi

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *