Kim Jong-un Minta Maaf ke Korsel
Theacehpost.com | INDONESIA – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas penembakan dan pembakaran jasad pegawai sipil Seoul, Korea Selatan (Korsel) oleh militer Pyongyang.
Menurut Direktur Keamanan Nasional di Rumah Biru, Su Hoon, dalam pemberitahuan resmi yang dikirim ke Korea Selatan, Korea Utara menyampaikan pesan dari Kim yang menyatakan dirinya merasa ‘sangat menyesal’.
Hoon mengatakan jika Kim mengakui jika perbuatan tersebut telah ‘mengecewakan’ Presiden Moon Jae-in dan warga Korsel sehubungan dengan kasus tersebut.
Melansir dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, Korea Utara juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan kejadian itu kepada Korsel.
Hasil penyelidikan menyebutkan bahwa pasukan Korut yang beroperasi di dekat perbatasan laut barat, melepaskan lebih dari sepuluh tembakan terhadap pria Korsel yang memasuki perairan Korut.
Korut menambahkan pihaknya juga membakar “bahan mengambang” yang membawanya, bukan tubuhnya.
Sementara itu, Hoon menuturkan bahwa baru-baru ini Moon dan Kim bertukar surat pribadi.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembak mati dan membakar tubuh seorang pejabat mereka yang sebelumnya dikabarkan hilang.
Seoul mengutuk aksi ‘brutal’ itu sekaligus menuntut penjelasan dan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab.
Pejabat berusia 47 tahun itu berafiliasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dia dilaporkan menghilang pada Senin, 21 September 2020 siang ketika sedang bertugas di atas kapal inspeksi di perairan lepas pulau perbatasan barat Yeonpyeong.
“Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh dari militer kami terhadap berbagai intelijen,” kata Kemenhan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan seperti melansir Yonhap.
“Militer kami mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan sangat mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.”