Kebutuhan Batu Bara Diprediksi Menurun Drastis, Gas Melonjak Tinggi
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh menyelenggarakan kegiatan “Meurunoe Energi” atau yang berarti “Belajar Energi”. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian kegiatan peringatan milad DEM Aceh ke-3 pada 20 Oktober 2022.
Kegiatan Meurunoe Energi dilaksanakan berupa seminar online, offline, dan hybrid.
Presiden DEM Aceh Andrey Revaldi mengatakan, Meurunoe Energi bertemakan Peran Riset dan Teknologi di Dunia Industri Energi 4.0 mendatangkan narasumber seperti Head of IDD Project Acceleration Unit SKK Migas Muhammad Arfan dan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia Robi Juandry.
“Energi menjadi komoditas global yang menjadi kebutuhan semua negara-negara di dunia,” ujar Arfan.
Dia menjelaskan, kebutuhan batu bara ke depan akan menurun drastis mempertimbangkan efek gas rumah kaca guna mencapai net zero emission. Berbanding terbalik dengan natural gas yang semakin tahun melonjak tinggi. Sementara kebutuhan minyak stabil.
Kebutuhan migas saat ini melambung tinggi karena efek perang Rusia dan Ukraina yang membuat suplainya sedikit. Dalam upaya mengurangi volume dan nilai impor Indonesia terhadap migas, baik dalam bentuk mentah ataupun produk jadi, maka diperlukan transisi energi.
Lanjut Arfan, volume impor BBM Indonesia pada 2020 sebanyak 21,93 juta ton. Pada 2021 meningkat 5,5 persen menjadi 29,79 juta ton, serta pada tahun 2022 akan meningkat lagi.
“Semakin banyak Indonesia mengimpor energi maka akan semakin banyak uang yang akan pemerintah kucurkan karena kebutuhan energi betumbuh, sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi Indonesia,” ujar Arfan.
Menurutnya, pembelajaran tentang energi diperlukan untuk mengedukasi dan membangkitkan gairah masyarakat, kaum pemuda, dan mahasiswa. Sehingga, mereka memahami pentingnya efesiensi dan gerakan sadar energi menuju Indonesia mandiri energi dan berdaulat. []