Musibah Bendung Brayeun, Pj Bupati Aceh Besar Sampaikan Duka Mendalam
Theacehpost.com | KOTA JANTHO – Empat dari lima korban terseret air bah di pemandian (bendungan) Brayeun, Gampong Meunasah Mesjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar masih dalam pencarian.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Besar manyatakan duka cita mendalam atas musibah bendung Brayeun yang menimpa rombongan santri Dayah Raudhatul Quran Al-Aziziyah, Gampong Lamsiteh, Kecamatan Darul Imarah. Ini juga bagian dari ketentuan Allah atas umat-Nya. Kami minta semua kita memperbanyak sabar atas musibah ini,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto.
Menurut Iswanto, sejenak mengetahui adanya musibah, pihaknya langsung memerintahkan Kalak BPBD, Kadisparpora Aceh Besar dan jajarannya untuk melakukan koordinasi, termasuk dengan jajaran TNI/Polri serta Tim SAR.
“Kita perintahkan tim untuk bekerja secara allout. Kita senantiasa mengingatkan agar pemerintah hadir dalam kesempatan pertama pascamusibah,” tandas Iswanto.
Pj Bupati Aceh Besar juga berharap pengunjung lokasi wisata, terutama wisata alam dalam bentuk sungai atau air terjun, untuk senantisa waspada dengan kondisi cuaca. Lokasi wisata alam sungai dan air terjun sangat rawan terjadi terjangan banjir bandang. Karena lokasi tangkapan air di hulu sungai makin berkurang, akibat penebangan hutan secara sembarangan.
Sampai berita ini diturunkan, sebanyak empat santri masih dalam status dicari. Tim SAR Gabungan dari unsur BPBD Aceh Besar, TNI/ Polri dan masyarakat masih menyisir sepanjang jalur DAS yang berakhir di Kuala Leupung.
Kalak BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, S.Sos MSi didampingi Ka Pusdalops Ikbal langsung berada di lokasi. “Update info, dari lima korban, satu orang ditemukan selamat,” kata Ridwan Jamil.
Ikbal merinci identitas keempat korban yang masih dicari, yaitu Fakhrulrazi (20) santri asal Malaysia. Darazatul Aulia (17) dari Desa Rumoh Panjang, Kecamatan Kuala Batee, Abdya. M. Reza Asri (18) dari Punge, Banda Aceh dan Ahmadal Hadi (17) asal Gampong Lamhasan, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.[]
Berita terkait: Lima Santri Terseret Air Bah di Pemandian Brayeun, Empat Masih Hilang