Tiga Pimpinan Majelis Desak Suharso Monoarfa Mundur dari Ketua Umum PPP

PPP

Theacehpost.com | JAKARTA – Tiga Pimpinan Majelis (Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan) DPP-PPP mendesak Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP dengan menyikapi berbagai keadaan dan perjalanan partai selama ini.

banner 72x960

Surat berkop DPP-PPP (Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan) dikirim kepada Ketua Umum DPP-PPP, Ir. H. Suharso Monoarfa tertanggal 24 Muharram 1444 H/22 Agustus 2022.

Surat tersebut diteken dan distempel oleh Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan H. Muhammad Mardiono, dan Ketua Mejelis Kehormatan KH Zarkasih Nur.

Menurut informasi, surat berisi empat poin itu sudah beredar di jajaran Pengurus PPP hingga ke level terbawah. Salah satu postingan surat dengan format PDF diterima Theacehpost.com dari Pengurus DPW-PPP Aceh.

Berikut poin-poin selengkapnya yang disampaikan Ketua Majelis Syariah, Ketua Majelis Pertimbangan, dan Ketua Mejelis Kehormatan DPP-PPP:

  1. Telah berkembang suasa ayang tidak kondusif dan kegaduhan di partai, terutama di kalangan para kyai dan santri baik yang menjabat di struktur partai maupun pendukung PPP akibat dari pidato Saudara Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dalam forum pendidikan antikorupsi PPP yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada 15 Agustus 2022. Rekaman pidato Saudara telah menjadi viral di berbagai media sosial dan menciptakan suasana yang kontraproduktif bagi perjuangan partai menyongsong pemilihan umum mendatang.

Pidato Saudara Suharso Monoarfa terkait dengan pemberian sesuatu ketika silaturahmi atau sowan kepada para kyai tersebut telah dinilai berbagai kalangan kyai dan santri sebagai penghinaan terhadap para kyai dan dunia pesantren. Setelah kami mendengarkan kembali pidato terkait dengan hal di atas, maka kami juga berpandangan bahwa yang disampaikan oleh Saudara Suharso Monoarfa tersebut merupakan ketidakpantasan dan kesalahan bagi seorang pemimpin partai Islam yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan mengedepankan akhlak mulia, khususnya terhadap para ulama dan kyai yang menjadi panutan umat Islam di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  1. Sebelum timbulnya kegaduhan akibat pidato di KPK RI tersebut di atas kami para Pimpinan Majelis juga mengikuti dengan seksama berbagai demonstrasi yang masih berlanjut sampai saat ini dikarenakan sejumlah keputusan DPP-PPP atas hasil forum permusyawaratan partai baik di tingkat Musyawarah Wilayah maupun Musyawarah Cabang PPP, serta isu gratifikasi yang dilaporkan sebagai tindak pidana korupsi kepada KPK RI.

Berbagai demonstrasi terhadap kepemimpinan Saudara Suharso Monoarfa tidak hanya terjadi di Kantor DPP-PPP akan tetapi dilaksanakan pada Kantor Kementerian PPN/Bapenas dan KPK RI. Demonstrasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam perjalanan sejarah PPP, dan telah menurunkan marwah PPP sebagai partai politik Islam.

  1. Terdapat berbagai pemberitaan mengenai persoalan kehidupan rumah tangga pribadi Saudara Suharso Monoarfa di berbagai media dan media sosial yang menjadi beban moral dan mengurangi simpati terhadap PPP sebagai partai Islam.
  2. Mengingat bahwa situasi sebelumnya elektabilitas PPP tidak juga beranjak naik semenjak dipimpin oleh Saudara Suharso Monoarfa, maka ketiga poin di atas akan menjadi hal yang kontraproduktif bagi peningkatan elektabilitas PPP.

Mempertimbangkan hal-hal yang kami sampaikan di atas serta masukan informasi dan pandangan sejumlah pihak baik di dalam dan di luar jajaran PPP, maka kami sebagai Pimpinan ketiga Majelis di DPP-PPP meminta Saudara Suharso Monoarfa untuk berbesar hati mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP-PPP.

Permintaan di atas insya Allah akan membawa kebaikan bagi PPP dan seluruh jajaran maupun akar rumput yang ada di dalamnya. Kebaikan ini yang kami yakini menjadi salah satu faktor penyelamat PPP dalam Pemilu 2024.

“Atas kesediaan dan sikap bijak Saudara untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP-PPP, kami menyampaikan ucapan jazakallah khairon katsira,” tutup surat tersebut.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *