Azwardi Ajak Ulama Perkuat Sinergi Tangani Masalah Keumatan
Theacehpost.com | ACEH UTARA – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdulllah mengajak ulama memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam menangani persoalan-persoalan keumatan.
Pasalnya, ia menilai masukan ulama sangat penting khususnya terkait dengan isu yang sedang berkembang di tengah umat.
“Ini sangat penting dan strategis, sehingga setiap isu dan masalah yang muncul dapat kita selesaikan dengan cepat dan tuntas,” kata Azwardi saat membuka Musda Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Selasa, 2 Agustus 2022.
Ia menjelaskan, sejumlah persoalan yang sempat mencuat di tengah umat antara lain, persoalan judi online dan pelecehan seksual dan narkoba, yang cukup meresahkan saat ini.
Oleh sebab itu, kata Azwardi, semua masalah itu harus dipikirkan bersama demi membentengi generasi muda.
“Bagaimana kita titip daerah ini kepada mereka, generasi yang kurang agama, akidah dan akhlak. Tidak ada pilihan lain, selain menjaga keluarga kita jauh dari api neraka. Untuk itu, perlu kolaborasi semua komponen masyarakat, terutama kalangan ulama, bersama pemerintah, untuk menangani kasus-kasus narkoba dan dekadensi akhlak lainnya,” katanya.
“Ini tidak boleh abai, kita semua perlu memikirkan serius terhadap masa depan mereka,” katanya lagi.
Azwardi mengatakan, pihaknya miris melihat persoalan kemiskinan masyarakat Aceh Utara, salah satunya terkait rumah tak layak huni yang masih bertaburan di pelosok gampong.
“Kami akan fokus membangun rumah duafa pada tujuh kecamatan yang rata-rata angka kemiskinannya lebih dari 5.000 penduduk, seperti Sawang yang jumlah penduduknya 29.000 jiwa, tapi angka kemiskinannya mencapai 10.000 jiwa. Nah, (angka) ini perlu ditekan,” kata Azwardi.
Ketua MPU Aceh Utara, Tgk H Abdul Manan mengatakan, ulama adalah mitra sejajar pemerintah dalam upaya penerapan syariat Islam dan berbagai aspek pembangunan lainnya.
Atas peran tersebut, maka UU Pemerintahan Aceh (UUPA) mengamanatkan dibentuknya sebuah lembaga daerah yang menjadi tempat ulama bermusyawarah dan bermubahasah yaitu MPU.
“Tantangan ke depan semakin berat, menuntut kita semua untuk lebih giat bekerja dan mempererat persatuan dalam penerapan syariat Islam,” katanya.
“Media sosial yang semakin mengglobal dan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih ibarat pisau bermata dua. Satu sisi, media sosial dapat menjadi media untuk menyampaikan materi dakwah, namun di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi sarana menyebar kebencian dan kezaliman,” pungkasnya. []