Tabah, Jujur, Setia; Selamat Bermusyawarah Kadin Aceh

 

banner 72x960

Catatan Nasir Nurdin/Theacehpost.com

JIKA tak ada aral melintang, Senin, 27 Juni 2022, organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh akan melaksanakan Musyawarah Provinsi (Musprov) VII di Banda Aceh.

Jadwal 27 Juni tersebut ditetapkan setelah sebelumnya sempat bergeser beberapa kali. Pergeseran itu diakui oleh Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kadin Aceh, Muhammad Mada, karena harus menyesuaikan dengan kesempatan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsyad Rasyid yang akan menghadiri langsung kegiatan tersebut.

Salah satu agenda Musprov VII Kadin Aceh adalah memilih Ketua Umum Periode 2022-2027 untuk melanjutkan kepengurusan hasil Musprov VI yang diketuai H. Makmur Budiman, SE.

Seperti diketahui, H. Makmur Budiman meninggal dunia di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Sosok pengusaha yang akrab disapa Toke M ini berpulang ketika masih sebagai Ketua Umum Kadin Aceh Periode 2019-2024 yang terpilih secara aklamasi pada Musprov VI di Hotel Kyriad, Banda Aceh, Rabu, 19 Juni 2019.

Sepeninggal Toke M, posisi Penjabat (Pj) Ketua Umum Kadin Aceh dipercayakan kepada Ir. H. Muhammad Iqbal yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Kabupaten/Kota. Dalam perjalanannya, pada Mei 2021, Iqbal menunjuk Muhammad Mada (Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur dan Usaha Konstruksi) sebagai Plh Ketua Umum Kadin Aceh.

Kini, seperti dikatakan Muhammad Mada selaku Ketua Organizing Committee (OC) Musprov VII Kadin Aceh, pihaknya sudah siap menggelar musyawarah yang sempat beberapa kali bergeser jadwalnya.

“Untuk saat ini, sesuai jadwal pada 27 Juni jika tak ada perubahan lagi,” kata pria yang akrab disapa Cek Mada, mengutip pernyataannya kepada dialeksis.com.

Nah, kembali ke agenda musprov yang salah satunya adalah pemilihan calon ketua umum. Sebagaimana dikatakan Ketua Steering Committee (SC) Musprov VII Kadin Aceh, Teuku Yusuf, ada tiga sosok pengusaha yang sudah ditetapkan sebagai calon Ketua Umum Kadin Aceh Periode 2022-2027, yaitu Muhammad Iqbal, Ismail Rasyid, dan Rizky Syahputra.

Ketiga sosok yang akan ‘bertarung’ di pentas Musprov VII Kadin Aceh telah menyampaikan visi misi mereka secara terbuka kepada publik.

Mencermati apa yang telah mereka paparkan, dinilai sejalan dengan tujuan, fungsi, dan tugas Kadin itu sendiri, sebagaimana Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Persetujuan Perubahan AD/ART Kadin.

Dalam Keppres itu disebutkan, Kadin bertujuan mewujudkan dunia usaha nasional yang kuat, berdaya cipta dan berdaya saing tinggi, dalam wadah Kadin yang profesional di seluruh tingkat dengan:

a. Membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan dan kepentingan pengusaha Indonesia, serta memadukan secara seimbang keterkaitan antar-potensi ekonomi nasional di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta, antar-sektor dan antar-skala, dalam rangka mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional yang sehat dan tertib berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

b. Menciptakan dan mengembangkan iklim dunia usaha yang kondusif, bersih dan transparan yang memungkinkan keikutsertaan yang seluas-luasnya bagi pengusaha Indonesia sehingga dapat berperan serta secara efektif dalam pembangunan nasional dalam tatanan ekonomi pasar dalam percaturan perekonomian global.

Kadin berfungsi sebagai wadah dan wahana komunikasi, informasi, representasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi pengusaha Indonesia, antara para pengusaha Indonesia dan pemerintah, dan antara para pengusaha Indonesia dan para pengusaha asing, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah perdagangan, perindustrian, dan jasa dalam arti luas yang mencakup seluruh kegiatan ekonomi, dalam rangka membentuk iklim usaha yang bersih, transparan dan profesional, serta mewujudkan sinergi seluruh potensi ekonomi nasional.

Sosok terbaik

Masyarakat Aceh pada khususnya tentu sudah sangat kenal dengan ketiga sosok yang akan ‘bertarung’ di pentas Musprov VII Kadin Aceh, baik mengenal secara langsung atau yang diperkenalkan oleh berbagai media.  Juga paparan visi dan misi mereka.

“(Ketiga mereka yang lolos ini) akan dibawa ke dalam musprov untuk selanjutnya ditetapkan secara resmi oleh peserta menjadi kandidat yang sah dan dapat dipilih menjadi Ketua Kadin Aceh Periode 2022-2027,” kata Ketua SC Musprov VII Kadin Aceh, Teuku Yusuf.

Tentu, di antara ketiga sosok kandidat tersebut—Muhammad Iqbal, Ismail Rayid, Rizky Syahputra—pasti ada satu sosok terbaik yang akan memenangkan kompetisi. Namun, sebelum pilihan dijatuhkan, tentu saja para pemilik suara sudah memiliki pertimbangan yang matang yang bisa dipertanggungjawabkan tentang sosok pilihannya.

Harus diakui, suksesi kepengurusan Kadin kali ini ketika kondisi Aceh tidak jauh berbeda dengan menjelang Musprov VI pada 2019. Di mana waktu itu, Dr. Mirza Tabrani, MBA, Dosen Fakultas Ekonomi Unsyiah (kini USK) berharap Kadin bisa menjadi bagian dari kemajuan ekonomi Aceh.

Dalam tulisannya di Tribunnews.com menjelang Musprov VI Kadin Aceh, Dr. Mirza memaparkan sejumlah hal, dan tulisan itu dinilai masih ‘sesuai’ dengan kondisi kekinian di Aceh.

Seperti ditulis Mirza waktu itu, selama hampir 10 tahun, ekonomi Aceh tumbuh lebih rendah dibandingkan daerah lain, bahkan juga selalu berada di bawah nasional. Di Sumatera saja laju pertumbuhan ekonomi Aceh termasuk paling rendah dan berbanding terbalik dengan jumlah anggaran pemerintah yang termasuk tertinggi di Sumatera.

Dari segi investiasi—lagi-lagi mengutip Mirza—sacara fakta investasi yang masuk dan tumbuh di Aceh (sampai sekarang?) rendah sekali. Investasi asing yang diharapkan mampu membangun industri pengolahan (manufaktur) belum ada sama sekali, terutama dalam skala besar.

Mencermati berbagai persoalan yang diungkapkan Mirza, wajar jika kita berharap banyak kepada Kadin Aceh ke depan agar bisa dikendalikan oleh ‘nakhoda’ yang habibatnya sebagai pengusaha, visioner, memahami perilaku pasar, memahami makro ekonomi, cepat dan tanggap dalam membuat keputusan serta yang tak kalah penting adalah mampu mengorganisir semua anggotanya secara baik.

Akhirnya, dengan semangat “Tabah, Jujur, Setia”, kita ucapkan selamat bermusyawarah Kadin Aceh. Kami menunggu hasil terbaik.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua