Jabatannya Segera Berakhir, Akmal Minta Konsepnya Diteruskan
Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim, mengaku programnya dalam menekan angka kemiskinan terdapat perbedaan konsep dengan yang lain.
Kendati demikian, ia tak mengambil pusing terkait perbedaan itu. Akmal malah menegaskan jika dirinya mempunyai konsep tersendiri untuk Abdya, yaitu melalui sektor pertanian.
“Saya mengandalkan pemerataan pendapatan, bukan pertumbuhan. Ingat itu,” kata Akmal saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023 di Aula Bappeda Abdya, Kamis, 7 April 2022.
Menurut Akmal, konsepnya itu dapat menekan angka rasio gini (perbedaan pendapatan) di Abdya.
“Saya yakinkan bapak-bapak, sepeninggalan saya nanti, bahwa pembangunan ekonomi kita sudah berada di jalur yang benar, tinggal dilanjutkan dan ini sangat efektif,” pinta Akmal dalam Musrenbang terkahir di masa jabatannya.
Ia mengajak peserta forum Musrenbang mengingat kembali programnya di periode pertama sebagai Bupati Abdya.
Kala itu atau pada tahun 2008, Akmal menyulap hutan belantara menjadi kebun sawit rakyat di Kuala Batee dan Babahrot. Alhasil, penghasilan sawit rakyat tersebut lebih besar dari APBK Abdya.
“Uang itu menyebar di masyarakat dan terbukti terjadinya pemerataan. Karenam 90 persen pemilik kebun tersebut adalah rakyat, beda dengan daerah lain, perkebunan sawitnya banyak dikuasai oleh swasta atau perusahaan,” ungkapnya. []