Keuchik di Abdya Diduga Gunakan Dana Desa untuk ‘Melancong’ Akhir Tahun

Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Abdya, Suhaimi. [Dok. pribadi]

Theacehpost.com | BLANGPIDIE – Sejumlah kepala desa di Aceh Barat Daya diduga gunakan dana desa untuk studi banding ke Padang, Sumatera Barat dan Medan, Sumatera Utara.

banner 72x960

Hal itu diungkapkan Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Abdya, Suhaimi, Jumat 17 Desember 2021. Kepada Theacehpost.com, ia menyesalkan pimpinan desa menggunakan anggaran tersebut untuk ‘melancong’ di tengah krisis ekonomi warga karena pandemi Covid-19.

“Kita sangat menyayangkan hal ini. Dalam tahun 2021 saja, para keuchik sudah melakukan studi banding sebanyak tiga kali keluar daerah, namun hasil yang didapatkan di sana tidak seperti yang diharapkan,” tutur Suhaimi.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya juga, para keuchik diduga telah menghabiskan anggaran desa hingga jutaan rupiah dalam sekali studi banding.

“Dugaan sementara, per desa menghabiskan anggaran Rp10 juta untuk sekali perjalanan. Padahal dana sebesar itu kan bisa dimanfaatkan untuk membangun desa, apalagi ini masih darurat virus Covid-19,” katanya.

Ia bahkan juga menuding adanya oknum yang berperan sebagai pihak ketiga dalam dugaan pemborosan anggaran desa tersebut. Sementara, kata dia, seharusnya itu tidak dibenarkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia meminta para keuchik bisa lebih fokus membangun desa, terutama mengantisipasi penyebaran virus corona, ketimbang melakukan pemborosan.

Suhaimi juga mengimbau perangkat desa dapat mengoptimalkan dana desa untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Apalagi, hal itu merujuk Permendesa PDTT Nomor 13 Tahun 2020 mengenai swakelola desa dan prioritas pembangunan dana desa.

“Seharusnya dalam penggunaan anggaran juga lebih merujuk ke aturan ini,” ujarnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *