TNI-Polri di Pidie Bersihkan Makam Tgk Chiek Di Simpang

Sejumlah personel TNI, Polri dan masyarakat Kemukiman Teupin Raya, Kecamatan Geulumpang Tiga, melakukan aksi meuseuraya (gotong royong) di Kompleks Makam Tgk Chiek Di Simpang di Gampong Kruet Teumpeun, Kabupaten Pidie, Kamis, 2 Desember 2021. (Foto: Koramil 10 Glumpang Tiga)

Theacehpost.com | PIDIE – Sejumlah personel TNI, Polri dan masyarakat Kemukiman Teupin Raya, Kecamatan Geulumpang Tiga, melakukan aksi meuseuraya (gotong royong) di Kompleks Makam Tgk Chiek Di Simpang di Gampong Kruet Teumpeun, Kabupaten Pidie, Kamis, 2 Desember 2021.

banner 72x960

Sebelum melakukan pembersihan makam, turut dilaksanakan zikir dan doa bersama. Sejumlah ibu-ibu turut melibatkan diri untuk ber-meuseuraya membersihkan aset bersejarah tersebut.

Danramil 10 Glumpang Tiga, Kapten Inf Nazaruddin mengatakan aksi gabungan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada ulama yang sangat terkenal di era kolonial Belanda.

“Aksi ini sebagai bentuk bakti sosial dan penghormatan, serta kepedulian terhadap makam ulama dalam rangka anjangsana,” ujar Nazaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Theacehpost.com, Jumat, 3 Desember 2021.

Kapten Nazaruddin menuturkan, banyak terdapat nilai sejarah dari makam Tgk Chiek Di Simpang.

“Lintasan sejarah beliau, Tgk Chik Di Simpang, telah melahirkan banyak karya-karya bermanfaat bagi masyarakat Aceh dan Asia Tenggara, seperti salah satunya yaitu Dawaul Kulub dalam Kitab Lapan. Kemudian juga ada karya besar lainnya dalam bentuk naskah kuno,” sebutnya.

Keuchik Gampong Kruet Teumpeun, M Rifki Abdullah, mewakili masyarakat setempat berterima kasih kepada TNI/Polri dan mengapresiasi aksi nyata tersebut.

Menurut Rifki, hal tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada pusara ulama besar, sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa makam ulama merupakan situs cagar budaya Aceh.

“Ini perlu direstorasi secara berkesinambungan sehingga peninggalan cagar berupa benda yang mengandung ilmu pengetahuan ini terlestarikan sepanjang masa,” ucapnya.

Kilas Balik Tgk Chiek Di Simpang

Tgk Chiek Di Simpang merupakan salah satu ulama besar Pidie pada masa Kesultanan Aceh Darussalam (1857-1870 masehi). Ia sangat aktif menulis.

Era tersebut merupakan masa-masa kelemahan Kesultanan Aceh Darussalam karena pengaruh invasi Portugis dan Belanda. Dalam kondisi tersebut, Tgk Chik Di Simpang masih mampu menulis beberapa karya dan petuah bagi generasi Aceh berikutnya.

Tgk Chik Di Simpang dianggap sebagai tokoh yang sangat penting bagi pendidikan pada era Kesultanan Aceh Darussalam, sekaligus dikenal sebagai intelektual Islam terkemuka abad ke-18.

Adapun karya yang ditulisTgk Chik Muhammad bin Ahmad Khathib Langgien berupa naskah kuno (Manuskrip Aceh) yakni; Tariqat Syatariah, Asraruddin Li Ahlul Musyahadah wal Yaqin, Ziya-ul Wara, Bustanus Salikin, Mafatih Al Ghuyub bi unillahi al Maliki ma’bud, Kay’usul Muhaqqiqin, Mi’rajus Salikin, Syifa-ul Qulub, Dawa’ul Qulub, dan beberapa judul manuskrip lainnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *