Seluruh Fraksi DPRA Setuju Pengesahan Qanun APBA 2022
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Seluruh fraksi partai politik di DPRA menyetujui Rancangan Qanun (Rancangan Qanun) Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBA) untuk disahkan menjadi Qanun Aceh Tentang APBA 2022.
Persetujuan itu disampaikan oleh juru bicara masing-masing fraksi dalam Sidang Paripurna DPRA, yang dihadiri langsung Gubernur dan Sekda Aceh, Selasa 30 November 2021.
Juru bicara fraksi Partai Aceh, Tgk Yunus menyatakan fraksinya setuju penetapan qanun tersebut. Demikian juga juru bicara fraksi Partai Demokrat, Nurdiansyah Alasta.
Persetujuan terhadap usulan Raqan APBA 2022 ini didasari pertimbangan prinsip-prinsip dari rencana kerja Pemerintah Aceh sesuai Pergub 29 Tahun 2021.
Ada empat program prioritas, yaitu menumbuhkan ekonomi yang produktif dan kompetitif, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembangunan infrastruktur terintegrasi dan berwawasan lingkungan dan penguatan tata kelola pemerintah dan keistimewaan Aceh.
Sementara itu, persetujuan untuk Qanun APBA 2022 juga disampaikan oleh juru bicara Partai Golkar, Anshari Muhammad. Fraksinya juga meminta agar qanun yang telah disepakati ini segera dibawa ke Kementerian Dalam Negeri agar segera dievaluasi.
“Setelah selesai dievaluasi oleh Kemendagri, agar supaya dibahas kembali dalam rapat antara Badan Anggaran DPRA dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh sebelum ditandatangani oleh pimpinan DPRA,” kata Anshari. Persetujuan juga disampaikan oleh fraksi partai lainnya.
Komposisi APBA 2021 adalah sebagai berikut, pendapatan Rp13,3 triliun, terdiri dari Pendapatan Asli Aceh Rp2,5 triliun dan Pendapatan Transfer Rp10,7 triliun.
Sementara Anggaran Belanja adalah Rp16,1 triliun, yang terdiri dari Belanja Operasi Rp8,7 triliun, Belanja Modal Rp2,8 triliun, Belanja Tak Terduga Rp96 miliar, Belanja Transfer Rp3,2 triliun, dan sisa Rp1,2 triliun. Sementara untuk surplus/defisit mencapai Rp2,8 triliun.
Selanjutnya pembiayaan. Untuk Penerimaan Pembiayaan Rp3,4 triliun, Pengeluaran Pembiayaan Rp595 miliar, sementara Pembiayaan Netto (PN) Rp2,8 triliun.[]