Aceh Utara Kirim 20 Peserta di MQK Tingkat Provinsi
Theacehpost.com | ACEH UTARA – Kabupaten Aceh Utara mengirim 20 orang peserta untuk mengikuti 10 cabang perlombaan pada Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung di Banda Aceh.
Pelepasan kafilah Aceh Utara menuju pagelaran MQK Aceh ini berlangsung di halaman eks Kantor Bupati di Lhokseumawe, Selasa, 12 Oktober 2021.
Mewakili bupati, Asisten I Sekdakab, Dayan Albar meminta para peserta, pendamping dan tim ofisial agar tetap menjaga kesehatan selama mengikuti kegiatan MQK di Banda Aceh.
“Bagaimanapun, di tengah suasana pandemi saat ini kondisi kesehatan tetap menjadi prioritas kita bersama. Jangan lupa selalu jaga protokol kesehatan di mana pun berada, baik saat mengikuti kegiatan maupun saat di luar kegiatan,” pinta Dayan.
Ia juga menyampaikan, apresiasi kepada seluruh peserta yang sebelumnya telah menjuarai event yang sama di tingkat Kabupaten Aceh Utara.
“Perlombaan ini merupakan lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning tingkat Provinsi Aceh. Ini merupakan ajang yang ditunggu-tunggu oleh setiap kabupaten/kota, termasuk kita di Aceh Utara,” kata Dayan.
Dayan menilai, kegiatan MQK ini sangat penting dan strategis, karena selain sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT, juga dapat mendorong semangat generasi muda dalam memahami, menghayati dan mengamalkan kandungan isi kitab kuning.
“Saya yakin semua peserta yang menjadi utusan Aceh Utara ke MQK tingkat Provinsi Aceh telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang gemilang dan dapat mengharumkan nama Aceh Utara,” kata Dayan.
“Saya pribadi maupun mewakili Pemkab Aceh Utara sangat menaruh harapan besar kepada peserta agar menjadi juara, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional, yang mampu mengharumkan nama Bumi Pase ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara, Abdullah Hasbullah mengatakan para peserta didampingi dua orang ustaz dan dua ustazah, serta empat orang ofisial.
Selama kegiatan berlangsung, kata Abdullah, para peserta ditempatkan di Asrama Haji Banda Aceh.
Khusus pada acara pembukaan, panitia membatasi jumlah personel yang boleh menghadiri. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Untuk itu, kami mengutus satu orang peserta dan satu pendamping untuk menghadiri seremoni pembukaan MQK ke-II tingkat provinsi ini,” pungkasnya. []