Peliharaan
AWALNYA ada empat anak kucing di rumah kami. Lucu, tapi agak lusuh. Entah dari mana dan siapa yang buang. Saya berburuk sangka. Biasanya kucing yang tidak disukai akan dibawa ke tempat tertentu, yang jauh dari rumahnya. Tempat yang paling sering di tempat sampah.
Saya sering melihat kelompok kucing yang tidak teratur, biasanya ada di tempat-tempat seperti itu. Saya tidak tahu apakah semua orang yang tidak suka kucing akan membuangnya ke tempat sunyi, atau ada orang yang menjauhkan dari rumahnya, walau akan dekat dengan rumah orang lain.
Saya tidak melihat induknya, saat empat anak kucing itu mengendap-endap di balik tumpukan kayu cor bekas. Sempat mendengar beberapa kali suara. Saya letakkan sedikit nasi dan tempat air. Setelah beberapa kali saya lakukan itu, anak kucing itu sudah bisa saya saksikan wujudnya. Dalam seminggu, mereka sudah bisa dipegang. Akhir-akhir saya baru melihat ada induk yang datang.
Saya tidak memiliki ilmu untuk membahas apa yang menentukan anak kucing itu bersembunyi dan ketika nyaman sudah bisa dipegang. Perasaan saya, karena mereka mengira ini sudah menjadi tempatnya. Bukan tempat asing.
Pengalaman saya memberi sedikit nasi, setelah saya makan, juga membuat ia secara terjadwal akan ada di sekitar rumah. Pada jam-jam makan. Setelah itu, entah dimana mereka akan mengendap.
Dari empat kucing itu, tiga berwarna kuring coklat biasa. Satu kuring oranye –paling menarik dari segi warna. Satu berukuran paling kecil. Setelah beberapa minggu, dan secara teratur ada di rumah, satu kucing kuring oranye tidak pernah lagi kelihatan. Bisa jadi ada yang ambil, karena warnanya yang menarik, atau entah apa. Tiga yang sisa itu, kami namai Mini untuk yang paling kecil dan sesekali terlihat pincang. Dua lagi Mino dan Mina.
Sekarang ukurannya berbeda. Mini justru yang paling gemuk. Mina agak atletis. Mino kurus. Dari awal, semua kucing ini tidak masuk ke rumah. Posisi mereka hanya sebatas pintu.
Ternyata akhir-akhir ini saya melihat jumlah kucing bertambah. Ada empat atau lima kucing lain yang hanya datang saat waktu saya letakkan makanan. Saya kemudian menyadari ada masalah. Ada persaingan di rumah, sehingga dua dari tiga kucing di rumah kalah bertarung dan akan bergeser sebentar saat ada tamu lain. Hanya Mini yang tidak gentar.
Setiap saya pulang, hanya Mini yang selalu saya temui. Sesekali saya lihat kondisi tubuhnya ada bekas cakaran. Tubuh yang paling atletis, ia sering menghindar.
Semua kucing ini akan merapat jika posisi rumah dianggap nyaman. Mereka selalu kembali, dan bisa dipegang. Barangkali pada posisi begitu, kucing-kucing ini sudah pada posisi merasa dirinya sebagai peliharaan. Mereka bahkan akan mengeong jika pada kebiasaan waktu belum ada yang meletakkan makanan. []