Aceh Besar Dilanda Banjir, 117 Keluarga Mengungsi
Theacehpos.com | ACEH BESAR – Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Besar, sejak Selasa, 10 Agustus 2021 pukul 15.15 WIB. 117 keluarga dilaporkan mengungsi akibat peristiwa ini.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Krueng Kala dan Pudeng meluap. Ketinggian muka air bervariasi antara 20 sampai 60 sentimeter.
Di samping itu, BPBD juga menginformasikan adanya tanah longsor di beberapa titik yang dipicu oleh hujan tersebut. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa akibat bencana alam ini.
Pantauan BPBD Kabupaten Aceh Besar menyebutkan banjir melanda beberapa gampong atau desa di tiga kecamatan.
“Gampong yang terdampak yaitu Gampong Pudeng dan Geunteut di Kecamatan Lhoong, Gampong Meulingge dan Rino di Pulo Aceh, serta Gampong Lambaro Neujid di Peukan Bada,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Agustus 2021, sore.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah Aceh Besar, serta melaporkan kembali jika ada perkembangan selanjutnya.
Di pihak lain, petugas pemadam kebakaran dari Pos Damkar Lhoong telah melakukan evakuasi korban banjir di Gampong Pudeng menuju titik aman.
“Pascabanjir, pihak BPBD Aceh Besar masih melakukan pendataan dampak kerusakan dan kerugian di lokasi kejadian,” kata Abdul.
Penanganan banjir di wilayah itu melibatkan tidak hanya BPBD dan petugas pemadam kebakaran, tetapi juga TNI, Polri, Muspika serta instansi terkait lain di setiap wilayah.
Menghadapi potensi hujan di wilayahnya, BPBD Aceh Besar telah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, siaga dan waspada dalam menyikapi perkembangan cuaca saat ini maupun potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Catatan dampak banjir BPBD menyebutkan sebanyak 117 KK atau 412 jiwa mengungsi ke tempat aman.
Mereka berasal dari Gampong Pudeng dengan 107 KK (358 jiwa), yang mengungsi ke beberapa titik yang berada di jalan raya lintas Banda Aceh–Calang, dan Gampong Lambaro Neujid sebanyak 10 KK (54 jiwa), yang mengungsi ke balai warga. Terkait dengan pemukiman terdampak, BPBD masih melakukan pendataan.
Dampak tanah longsor teridentifikasi di beberapa titik, seperti di wilayah Gunung Paro dan jalan lintas Banda Aceh-Meulaboh serta dua titik di jalan lintas Desa Gampong Meulingge dan Gampong Rinon di Kecamatan Pulau Aceh. []