Kuat Lahir dan Kuat Batin

Sulaiman Tripa

SAYA sering mendengar kata imun. Bagi orang yang sedang sakit, imun ini sangat penting. Secara medis, jika saya tidak keliru, imun itu terkait dengan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

banner 72x960

Dalam bahasa lain, digunakan kata kebal. Proses ini sendiri, jika saya bisa dalami lebih jauh, ada yang berasal dari kekuatan penderita sendiri, dan ada yang dibantu dengan berbagai alat atau keadaan dari luar. Katakanlah semacam obat, dan yang semacam dengannya.

Saya tidak memiliki kapasitas untuk berbicara hal ini lebih jauh. Saya lebih condong ingin melihat bagaimana rasa yang kita alami itu akan menentukan bagaimana keadaan imun kita ketika sedang terpapar dengan keadaan tertentu.

Ketika berbicara rasa, saya yakin itu akan ada perbedaan-perbedaan pengalaman. Orang-orang yang sudah pernah terpapar, bisa memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Apa yang dialami orang tertentu, belum tentu persis sama dengan yang dialami orang yang lain. Sejumlah orang yang terpapar Covid-19, saya mendengar sejumlah hal yang berbeda-beda dialami.

Mengapa berbeda padahal mereka mendapatkan hal yang sama? Kembali lagi soal rasa. Kita harus mendalami lebih jauh dalam hal apa seseorang mendapatkan pengalaman yang berbeda dari orang lain.

Ada contoh sederhana yang mungkin bisa menjadi perhatian. Seseorang yang mendapatkan makanan enak dan mahal, namun berada di tempat yang tidak nyaman. Kita bisa merasakan atau mengkalkulasi sendiri bagaimana nafsu makan kita pada posisi demikian. Makanya saya menyarankan bagi siapa pun yang punya kapasitas, mendampingi mereka yang terpapar, tidak hanya terbatas dengan membantu kebutuhan fisik semata, terutama untuk kuat lahir.

Seseorang juga butuh kebutuhan batin, untuk memperkuat batinnya. Memperkokoh mentalnya, agar tidak mudah merasa lemah. Makanan sangat dibutuhkan. Pada saat yang sama kita harus berpikir berbagai kebutuhan psikis juga penting diperhatikan. Penting dibantu.

Dalam kasus Covid-19, orang mengalami hal yang bisa jadi berbeda-beda. Sejumlah keadaan dialami sama. Jika berangkat dari imun tadi, sekali lagi bahwa saya hanya berbicara dalam konteks rasa, maka ia sangat dipengaruhi oleh berbagai hal yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terpapar. Baik untuk memperkuat fisik maupun memperkuat batin.

Saya yakin selalu ada koneksi antara kebutuhan lahir dengan kebutuhan batin. Silakan kita bantu memenuhi berbagai kebutuhan fisik, tetapi jangan lupa, pada saat yang sama kita perlu mendampingi untuk memperkuat batin. Saling menanyakan apa yang dialami, bagaimana kendala dan bagaimana ia akan mengatasi kendala yang ada.

Berbahagialah jika pada posisi seperti itu, Anda masih memiliki keluarga atau sahabat yang senantiasa datang dan menghibur. Bahagia inilah yang perlu kita geser untuk saudara kita yang sepi, agar mereka juga tidak merasa sendiri ketika menderita. Cara membuat orang bahagia ada ragam cara. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, tentu banyak jalan bisa dilakukan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua