Pesona Pucok Krueng Raba dan Harapan Kamal kepada Pemerintah
Laporan Theacehpost.com
“Saya berharap pemerintah mau membantu pembangunan musalla dan MCK di lokasi ini. Beberapa fasilitas pendukung yang lain akan terus saya benahi sesuai kemampuan.”
Harapan itu disampaikan Kamal ketika bincang-bincang dengan Theacehpost.com di lokasi wisata Pucok Krueng Raba, Gampong Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu, 10 April 2021.
Kamal (40) adalah pengelola objek wisata yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari pinggiran Jalan Nasional Banda Aceh-Meulaboh. Sedangkan jarak dari Kota Banda Aceh lebih kurang 20 kilometer.
Pucok Krueng Raba sering juga disebut sebagai kolam pemandian para raja. Terlihat konstruksi seperti waduk membendung air dari kaki bukit batu tak ubahnya tembok raksasa dengan ketingggian hampir 200 meter. Dari waduk itu air mengalir lancar mengikuti aliran sungai hingga bermuara ke Kuala Krueng Raba di Lhoknga. Tenang dalam pelukan alam.
Di hulu Krueng Raba itulah, sejak 2010, Kamal mengelola objek wisata milik keluarganya itu. Dia dan istrinya, Isma rutin berada di lokasi tersebut setiap hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan Senin-Kamis, menjadi tanggung jawab sang ayah, Mukhtar Yacob.
Selain mengelola objek wisata, ayah dua putra-putri itu juga bekerja sebagai karyawan PT SBA (PT SAI) Lhoknga. “Potensi objek wisata ini sebenarnya bisa menjadi pekerjaan utama, namun dalam kondisi seperti ini tentu masih sulit, apalagi kalau tidak ada perhatian pemerintah,” ujarnya.
Menurut Kamal, pihaknya pernah mengajukan bantuan ke pemerintah namun karena ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sehingga bantuan yang diharapkan belum bisa terealisasi.
Hingga saat ini, Kamal hanya bisa berjalan tetatih-tatih untuk melengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk para wisatawan. Di lokasi itu sudah ada tujuh unit pondok, MCK sederhana, air bersih, area parkir, dan beberapa fasilitas lainnya.
“Saya sempat membangun musalla namun akhirnya terbengkalai karena kendala biaya. Kami sangat berharap bantuan pemerintah untuk membantu pembangunan musalla dan MCK yang lebih baik,” ujar Kamal.
Kamal juga mengungkapkan, pendapatan yang dia kumpulkan dari pengunjung seperti dari parkir dan sewa pondok sepenuhnya dia gunakan untuk pengembangan lokasi tersebut. Sang istri juga membuka warung menyediakan makanan dan minuman untuk wisatawan.
Pantauan Theacehpost.com, selain peningkatan fasilitas objek wisata, akses jalan ke lokasi yang hampir seluruhnya masih pengerasan juga perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan.
Diyakini, jika objek wisata Pucok Krueng Raba bisa dibenahi, akan menjadi salah satu destinasi terbaik di Aceh Besar. Semoga.[]