Sakit? “Nggak Ah, Saya Cuma Merasakan Sentuhan Lembut Ujung Jari Perawat”
RABU sore, 24 Maret 2021, sekitar pukul 15.30 WIB, Adnan NS mendatangi RSIA Banda Aceh di kawasan Blangpadang. Wartawan senior ini ‘menyerahkan diri’ untuk disuntik vaksin Covid-19. Meski tak bisa menyembunyikan rasa takut, tetapi Adnan sudah siap menjadi ‘kelinci percobaan’, apapun risikonya. “Saya mendapat info bahwa anjuran PWI Pusat agar anggota PWI Aceh divaksin massal masih mengambang. Makanya, biarlah saya yang pertama,” ujar Adnan ketika dihubungi Theacehpost.com. Sakit? “Nggak ah, saya cuma merasakan sentuhan lembut ujung jari perawat cewek (vaksinator). Nggak terasa tusukan jarum suntik, padahal saya sudah divaksin,” begitu pengakuan mantan ketua PWI Aceh tersebut.
‘Testimoni’ Adnan NS yang menjalani suntik vaksin Covid-19 disampaikannya secara tertulis kepada Theacehpost.com.
Menanggapi pertanyaan apa yang dia rasakan ketika jarum suntik menusuk tubuhnya, Adnan menulis, ‘Nyaris nggak terasa apa-apa. Bisa saya pastikan lebih terasa digigit nyamuk ketimbang disuntik vaksin Covid-19. Kalau digigit nyamuk meninggalkan bekas, ini nggak ada bekas.”
Adnan mengaku pada awalnya dia sempat ragu-ragu karena termakan dengan ocehan orang yang menyebar berbagai isu menakutkan terkait vaksin Covid-19.
“Sekarang, setelah merasakan sendiri, saya bisa pastikan semua ocehan itu tidak benar,” katanya.
Adnan menceritakan, kedatangannya ke RSIA diantar putranya, Deni Riayatsyah Putra. Dia juga ikut didampingi Bendahara PWI Aceh, Azhari.
”Saya ikut Bang, kalau nanti Abang jatuh, kan ada saya yang bantu,” kata Azhari sambil tertawa, sebagaimana dikisahkan Adnan.
Saat diperiksa kondisi kesehatan, bahkan saat akan disuntik, Adnan mengaku pasrah.
“Menurut saya, kalaupun sakit hanya sebentar ketimbang harus terpapar Covid-19 seperti yang dialami si Hendra, kawan kami sesama wartawan,” tulisnya.
Ternyata, lanjut Adnan, apa yang diisukan sangat bertolak belakang dengan kenyataan.
“Meubacut hana saket. Sigo tiet kalheuh (sedikit pun nggak sakit, sebentar sudah siap). Apalagi saat disuntik vaksin perawat cewek bertangan lembut dan mengawali dengan bacaan bismillah.”
“Tangan saya disuruh lembutkan, lalu terasa dingin dibekas jarinya, lansung terasa jarum menyentuh kulit mengirim vaksin dalam hitungan detik.”
Sempat mengira belum selesai, sehingga Adnan masih tetap memposisikan tangannya seperti anjuran vaksinator.
“Saya pikir belum siap, makanya saya tetap dengan kondisi pasrah. Saya baru kembali ke posisi normal waktu perawat memberitahukan sudah selesai. Sempat saya minta disuntik lagi biar nggak bolak-balik. Ternyata mereka bilang nggak boleh. Nanti Bapak balik lagi tanggal 23 April biar disuntik ulang,” kata Adnan mengutip arahan perawat RSIA.
Adnan menyebutkan, dia terdorong untuk disuntik vaksin Covid-19 setelah melihat sahabatnya, T. Mufizar yang sebaya dengannya sempat berselfi ria usai divaksin. Tidak ada hal-hal mengkhawatirkan pascavaksinasi.
“Kehadiran saya ke RSIA (untuk disuntik vaksin) juga dimediasi Jubir Covid-19, Saifullah Abdulgani. Makanya saya cancel jadwal pulang kampung ke Calang,” kata Adnan.
Adnan menginformasikan, RSIA Banda Aceh masih membuka layanan vaksin Covid-19 untuk lansia hingga Jumat, 26 Maret 2021.
Jadwal pelaksanaan vaksinasi lansia antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB setiap hari.
Saat berada di RSIA, Adnan mengaku kaget karena merasa asing di tengah komunitas Cina lansia.
“Mereka sudah berumur rata-rata di atas 75 tahun dan sangat antusias untuk divaksin. Mereka datang berpasang-pasangan. Tidak seperti saya datang sendiri karena istri saya masih takut divaksin,” ungkap wartawan senior tersebut.
Saat kembali ke rumah, sang istri, Tuti Marwati langsung protes ketika mengetahui dia divaksin.
“Papa ini anehlah, orang lari menghindar divaksin, tapi Papa langsung menyodorkan badan,” begitu celoteh Ny. Tuti Marwati sambil menghidangkan teh panas dan pisang goreng untuk suami tercinta. []