KPW Aceh Tinjau Penyaluraan Pupuk Bersubsidi di Sawang, Ini Hasilnya

Kunjungan ke perkebunan jagung di Gampong Lhok Kuyun, Kecamatan Sawang milik Kelompok Tani Agung Jaya. (Foto: IST)

Theacehpost.com | ACEH UTARA – Kepala Penjualan Wilayah (KPW) Aceh PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Rachmat Riza, meninjau penyaluran pupuk subsidi dan lahan percontohan di kawasan Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Kamis, 18 Maret 2021.

banner 72x960

Kunjungan kerja ini merupakan kegiatan rutin yang sering dilakukan dengan mitra bisnis serta petani di kawasan Aceh.

Dari hasil kunjungan tersebut, Rachmat mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi kali ini menerapkan metode baru.

Selaku produsen, pihaknya hanya menyalurkan untuk petani yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) Kementerian Pertanian (Kementan).

“Metode penyaluran baru yang diterapkan pada tahun 2021 ini dapat memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran dengan menerapkan penyaluran langsung kepada petani,” ujar Rachmat dalam keterangan tertulis kepada Theacehpost.com, Jumat, 19 Maret 2021.

Penyaluran pupuk subsidi di Kecamatan Sawang Aceh Utara dilakukan oleh CV Sabeena Rizki Prakasa.

“Proses penyaluran pupuk subsidi ke petani di kawasan Sawang berjalan lancar sesuai harapan,” kata Direktur CV Sabeena Rizki Prakasa, Ezzy Silmi.

Sementara itu, di Gampong Lhok Kuyun, Kecamatan Sawang, Kelompok Tani Agung Jaya di bawah binaan Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, melakukan penanaman jagung di areal mencapai 20 hektare.

“Umur tanaman jagung saat ini sudah memasuki 90 hari dan menjelang panen pipilan,” kata Penggiat Pertanian di Kecamatan Sawang, Zaki Fuad Chalil .

Kelompok Tani Agung Jaya memakai bibit jagung varietas pertiwi dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm x 70 cm dan meggunakan metode pemupukan urea 250 kilogram/hektare serta NPK Phonska 100 kilogram/hektare.

“Diharapkan mampu menghasilkan target panen produksi delapan sampai dengan 10 ton per hektare,” harap Zaki.

Zaki menilai, Nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan di awal pertumbuhan tanaman jagung, dimana pokok batang yang sehat akan terlihat tampak bulat dan besar.

Alhasil, lanjut Zaki, dengan pertumbuhan yang demikian bisa menghasilkan ‘tongkol’ yang besar, berisi penuh, bijinya padat, dan beratnya optimal.

“Hal ini sangat tergantung dari bagaimana petani memperhatikan suplai nutrisi jagung dan pemilihan jenis pupuk yang sesuai, waktu pemupukan, dosis pupuk yang tepat dan terpenting teknik aplikasi yang benar dan efektif,” sebutnya.

Menurutnya, untuk mendukung kebutuhan jagung sebagai bahan baku produksi bagi industri pakan ternak maka diperlukan jaminan ketersediaan dengan mutu yang baik.

“Penanganan pascapanen yang tepat juga diperlukan untuk mendapatkan jagung yang bermutu tinggi dan menekan kehilangan hasil panen. Penanganan yang kurang baik akan menyebabkan kerusakan biji sehingga menurunkan mutu dan harga jagung,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *