50 Kader Posyandu di Labuhanhaji Dibekali Pengetahuan Tangani Stunting

Foto: Yurisman

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Tingginya angka stunting di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes menunjukkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.

banner 72x960

Hal ini menjadikan Pemkab Aceh Selatan untuk terus berupaya keras menekan angka stunting dari berbagai sektor, agar benar – benar turun, upaya penurunan angka stunting ini merupakan tanggung jawab bersama lintas OPD.

Kadis Kesehatan, Fakhrijal melalui Subkor Promkes Dinas Kesehatan, Surya Dharma kepada Theacehpost.com Sabtu 14 Oktober 2023 mengatakan, Pemerintah Daerah Melalui Dinas Kesehatan Aceh Selatan membekali 40 Kader Posyandu dan 10 Penjab pelayanan Posyandu dari UPTD Puskesmas Labuhanhaji.

“Guna menghindari terjadinya kekeliruan dalam pencatatan penimbangan dan ukur tinggi badan balita di setiap Posyandu.
Sekaligus guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dalam melakukan pemantauan pertumbuhan anak balita,” ujar Surya Dharma.

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah Aceh Selatan dengan salah satu membekali seluruh kader Posyandu yang ada di Kabupaten Aceh Selatan.

Surya Dharma menjelaskan, kegiatan pelatihan melalui workshop penimbangan dan kunjungan rumah ini untuk membekali para kader posyandu yang merupakan ujung tombak terkait dengan pelaksanaan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita dilapangan.

“Agar para kader posyandu betul-betul melakukan pemantauan pertumbuhan balita dengan baik dan benar seperti melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Selain itu harus tahu juga apakah sudah sesuai dengan standar alat -alatnya yang digunakan di Posyandu, agar nantinya hasil pemantauan di lapangan merupakan hasil yang valid serta bisa di pertanggung jawabkan,” ujarnya.

Kalau tidak dilakukan dengan baik dan benar, ini akan sangat berdampak, karena peningkatan berat badan pada balita yang hanya bertambah 1 atau 2 ons saja, itu akan berdampak sekali.

“Sehingga yang seharusnya status gizinya baik, mungkin malah menjadi tidak baik, yang harusnya gizinya kurang malah menjadi gizi buruk dan sebagainya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Labuhanhaji, drg. Yuli Safrizal meminta para kader posyandu yang mengikuti pembekalan ini agar benar-benar menyerap ilmu dengan baik.

“Kita harapkan seluruh peserta kader posyandu agar benar-benar menyerap ilmu yang telah di ajarkan dengan baik serta agar dapat untuk diaplikasikan dan dipraktekkan sesuai SOP di masing-masing Posyandu dalam wilayah Labuhanhaji,” pungkasnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *