4 Pekerja Jadi Korban Kebakaran Sumur Pertamina, Terluka Hingga 80 Persen
Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Sumur Pengeboran (SP) 44 milik Pertamina EP (PEP) Rantau Field yang berlokasi di Kampung Bukit Tempurung, Kecamatan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, terbakar ketika sedang dilakukan pekerjaan perawatan, Sabtu, 17 Agustus 2024 kemarin.
Empat pekerja dilaporkan terbakar hingga 80 persen.
Pjs Field Manager PEP Rantau, Edwin Susanto, dalam keterangan tertulis yang dibagikan di Grup WhatsApp Media Aceh Tamiang – Field Rantau menyebut, ke empat orang kru yang menjadi korban tersebut saat ini sudah mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSUD Aceh Tamiang.
Namun demikian, pihaknya tidak menjelaskan secara detil kondisi keempat korban tersebut. Sementara, dari informasi yang diperoleh Theacehpost.com para korban kondisinya lumayan parah, dan informasinya mereka harus di rujuk ke Rumah Sakit di wilayah Medan, Sumatra Utara.
Meskipun begitu, Edwin Susanto mengatakan, jika pihaknya sudah mengatasi kebakaran tersebut. Dan kobaran api di lokasi juga telah dipadamkan beberapa menit pasca kejadian.
Kata Edwin, kebakaran tersebut terjadi di sumur produksi yang sedang dilakukan pekerjaan perawatan sumur (well service) sebagai upaya untuk mengoptimalkan produksi minyak dari sumur.
Pun begitu, Edwin tidak menjelaskan dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran di sana, apakah disebabkan kelalaian atau murni kecelakaan kerja.
“Kami masih melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian ini, namun dapat kami pastikan bahwa api telah berhasil teratasi dan monitoring lokasi pun terus dilakukan,” ujarnya.
Lebih jauh, Edwin menambahkan, saat ini pengamanan dan monitoring sumur pun masih terus dilakukan untuk memastikan lokasi betul-betul aman dan tidak menimbulkan bahaya lebih lanjut bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Ia mengimbau, agar masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian agar tidak membahayakan diri dan dapat dilakukan penanganan secara maksimal.
“Sementara itu bagi pekerja dan mitra kerja Pertamina, agar tetap memperhatikan faktor HSSE,” ujarnya. []