36 Lulusan STAI Tgk Chik Pante Kulu Diwisuda, Tiga di Antaranya Hafidz Quran

Para wisudawan STAI Tgk Chik Pante Kulu usai prosesi wisuda kampus tersebut di Aula Hotel Hermes Palace, Senin 6 Desember 2021. (Alfarabi/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yayasan Tgk Chik Pante Kulu di Darussalam, Banda Aceh, mewisuda 36 lulusannya secara luring, Senin 6 Desember 2021 di Aula Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

banner 72x960

Puluhan lulusan itu berasal dari Prodi Prodi Pendidikan Agama Islam berjumlah 23 orang, serta 13 orang dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

Adapun tiga lulusan Prodi PAI meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik dan hafidz Al-Qur’an 30 juz, yakni Mutazakkir, Abdul Hasib dan Mustajibul Islam.

Ketua STAI Yayasan Tgk Chik Pante Kulu, Tgk Jamaluddin dalam sambutannya mengaku optimis, lulusan Prodi PAI dan HES yang diwisuda tahun ini, memiliki kapasitas luar biasa sesuai dengan pilihan prodinya.

“Bahkan di antaranya ada yang mampu menghafal Al-Qur’an 30 juz, dan ini merupakan salah satu program  khusus yang sedang dikembangkan di STAI Tgk Chik Pante Kulu, bahwa setiap lulusan harus mampu menghafal Al-Qur’an minimal empat juz,” terangnya.

Dengan kemampuan yang dimiliki para lulusannya, Jamaluddin berharap para alumni mampu berkiprah secara positif dalam masyarakat serta menjaga nama baik almamater STAI di mana mereka berada.

Demikian juga, para lulusan diharapkan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan sampai ke jenjang doktor.

“Hal ini sangat penting, karena begitu pentingnya ilmu yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa agar dapat memberi manfaat yang bermakna dalam kehidupan bermasyarakat,” tutup Jamaluddin.

Sementara itu, Ketua Yayasan Tgk Chik Pante Kulu, H Fachrurrazi Zamzami berharap STAI Tgk Chik Pante Kulu melahirkan serjana yang memiliki kemampuan dalam bidang ekonomi syariah dan guru pendidikan agama Islam.

“Para alumni STAI dapat berperan aktif dalam berpartisipasi membangun peradaban masyarakat, serta mampu memecahkan masalah kesenjangan yang terjadi,” ujarnya.

Orasi Ilmiah soal Tantangan Era Digital

Kegiatan wisuda juga diisi orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr Lismijar, yang merupakan doktor muda di STAI Tgk Chik Pante Kulu. Ia bicara seputar tantangan alumni perguruan tinggi di era digital.

Ia mengatakan, salah satu ciri dari revolusi industri 4.0 yaitu hidup dalam lingkungan yang serba digital.

“Mengapa kita harus mampu menangkap dan perlu mewaspadai revolusi industri 4.0? karena sejarah telah membuktikan, bahwa setiap revolusi industri telah menggeser seluruh tatanan sosial, budaya, dan politik di seluruh dunia,” kata dia.

Di era tersebut muncul berbagai tantangan, di antaranya penting meningkatkan kapasitas diri di bidang soft skill, seperti kemampuan komunikasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, kemampuan kerja sama, kreativitas dan inovasi.

“Untuk semua hal ini, kunci utamanya adalah belajar tiada akhir. Sebagaimana hadis Rasulullah yaitu Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *