260 Kader di Aceh Selatan Dibekali Pengetahuan 1.000 HPK

Sejumlah kader pembangunan masyarakat gampong dibekali ilmu pengetahuan seribu hari pertama kehidupan di Puskesmas Labuhanhaji, Aceh Selatan. (Foto: Dinkes Asel)

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Sedikitnya 260 Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) gampong mendapat ilmu pengetahuan seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Selatan.

banner 72x960

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama enam hari, dimulai dari tanggal 15 Agustus sampai 23 Agustus 2022.

Kepala Dinkes Aceh Selatan, Fakhrijal mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk menurunkan intervensi penurunan stunting di Aceh Selatan.

“Dengan dibekali ilmu pengetahuan kepada kader KPM seribu HPK di setiap gampong, para kader dapat menerapkan ilmu yang didapat saat mengikuti pelatihan seribu HPK,” kata Fakhrijal kepada Theacehpost.com, Selasa, 30 Agustus 2022.

Fakhrijal menjelaskan, 1.000 HPK ini sangat penting dibekali untuk para KPM di setiap gampong dalam wilayah Aceh Selatan. Pasalnya, para KPM gampong dapat tahu fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) dalam kandungan (9 bulan), sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).

“Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang, dan di periode ini juga terjadi pertumbuhan sel otak yang pesat dan tumbuh kembang anak yang optimal,” ucapnya.

Katanya, kalau gagal memberikan asupan gizi dan pelayanan kesehatan di periode ini akan memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan anak di masa depan, dan kegagalan tersebut bersifat irreversible atau tidak dapat diperbaiki.

“Upaya ini untuk memperkuat program pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu dan anak pada periode 1.000 HPK. Dengan seperti itu para kader pembangunan masyarakat di setiap gampong dapat mengetahui proses tersebut,” ucapnya.

“Diharapkan dapat terpenuhinya hak ibu dan anak di Aceh Selatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan gizi pada periode 1.000 HPK dapat berjalan dengan baik,” katanya lagi.

Dalam percepatan penurunan stunting di Aceh Selatan, pihaknya melakukan delapan aksi yakni, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati tentang peran desa, pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan reviev kinerja tahunan.

“Dari delapan aksi percepatan penurunan stunting tersebut, alhamdulillah 6 aksi sudah kita laksanakan dengan baik dan lancar. Insyaallah, dalam waktu dekat ini 2 aksi lagi akan kita laksanakan, sehingga Aceh Selatan dapat tercapai penurunan stunting seperti yang sudah kita targetkan,” ungkapnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *