20 Tahun Tsunami, Seberapa Siap Aceh Menghadapi Bencana?

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia. [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, mengungkapkan kesiapsiagaan Aceh dalam menghadapi bencana menjelang peringatan 20 tahun tsunami Aceh. ia menekankan pentingnya evaluasi kesiapsiagaan dalam mengatasi potensi bencana di masa depan.

banner 72x960

Teuku Nara mengatakan, sekalipun Aceh selalu memperingati peringatan tsunami setiap tahunnya, namun momen 20 tahun tsunami ini akan terasa lebih spesial. Terlebih BPBA telah menggelar berbagai kegiatan nasional, termasuk di dalamnya seminar internasional yang melibatkan 53 negara untuk membahas kesiapan mitigasi bencana alam.

“Kami juga telah melakukan simulasi untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana, seperti gempa bumi dan tsunami,” ujar Teuku Nara dalam dialog yang disiarkan RRI Pro 1 Banda Aceh sebagaimana dilansir Theacehpost.com, Banda Aceh, Minggu (22/12/2024).

Di sisi lain, BPBA juga ikut mengedukasi masyarakat sejak usia dini dengan berbagai program kegiatan yang salah satunya mencakup pelatihan di sekolah-sekolah, desa, hingga tingkat kabupaten.

“Di Provinsi Aceh seperti di daerah Simeulue menjadi contoh dalam menyebarkan pemahaman tentang cara menyelamatkan diri dari bencana. Upaya tersebut juga mencakup peningkatan pemahaman mengenai evakuasi, jalur penyelamatan, serta pentingnya fasilitas dan infrastruktur yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Kalak BPBA itu juga menyoroti soal kolaborasi dengan Jepang, yang sudah lama menjadi mitra dalam bidang kebencanaan. Keberhasilan mitigasi bencana di Jepang, khususnya setelah tsunami dan gempa besar menjadi acuan penting untuk strategi mitigasi bencana di Aceh.

Teuku Nara juga mengingatkan bahwa bencana tidak dapat diprediksi dan sangat penting bagi masyarakat serta pemerintah untuk selalu waspada.

“Kesiapsiagaan harus terus dijalankan, bahkan di saat tidak ada bencana sekalipun. Ini termasuk pembaruan rencana mitigasi bencana dan latihan-latihan evakuasi,” katanya.

Kendati Aceh telah melakukan banyak kemajuan pasca tsunami, namun Teuku Nara mengakui bahwa masih ada tantangan dalam menerapkan blueprint kebencanaan, terutama dalam pembangunan infrastruktur yang lebih siap menghadapi bencana.

Menurutnya, Aceh harus terus memperbaharui dan meningkatkan kerja sama dengan semua pihak guna membangun ketahanan bencana yang lebih baik.

Selain itu, Teuku Nara juga mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan diri dan mendukung program-program mitigasi bencana yang akan terus dilakukan di Aceh demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook