Merajut Nusantara: Taman Pelajar Aceh dan PKPM Nuku Bersatu Sukseskan Hari Jadi Tidore ke-917

THEACEHPOST.COM | Yogyakarta — Semangat persatuan dan kebanggaan akan warisan budaya kembali membentang dari ujung barat hingga timur Indonesia. Taman Pelajar Aceh Yogyakarta dengan antusias menjalin sinergi erat bersama Perkumpulan Keluarga Pemuda Mahasiswa (PKPM) Nuku dalam menyukseskan peringatan Hari Jadi Kota Tidore ke-917, sebuah perayaan khidmat atas sejarah dan peradaban yang kaya di Bumi Maluku Utara.

banner 72x960

Ketua Umum Taman Pelajar Aceh, Muhammad Mufariq Muchlis, menyampaikan bahwa Aceh dan Tidore memiliki bara semangat yang sama dalam memperjuangkan hak-haknya. Ia mengapresiasi setinggi-tingginya antusiasme semua pihak dalam merayakan dan menghidupkan kembali kekayaan kebudayaan yang diwariskan.

Fariq juga menyerukan agar momentum peringatan ini menjadi inspirasi untuk bersama-sama menciptakan kejayaan di masa depan. “Selamat Hari Jadi Tidore ke-917,” ucapnya.

Sementara Ketua PKPM Nuku, Afdhan Abdullatif, menegaskan bahwa Tidore adalah bagian penting dari sejarah Nusantara, dengan peradaban yang terasa hingga kini, sejalan dengan semangat juang pahlawan Kesultanan Nuku yang serupa dengan perjuangan Teuku Umar di Aceh.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Taman Pelajar Aceh atas kolaborasi dalam perayaan Hari Jadi Tidore, seraya berharap sinergi ini terus berlanjut dalam melestarikan budaya, meskipun hidup terpisah di ujung Nusantara yang berbeda.

“Kolaborasi ini jangan hanya menjadi perayaan sesaat, melainkan menjadi awal dari sinergi berkelanjutan dalam menjaga warisan budaya,” tegas Afdhan.

Sesepuh Nuku Yogyakarta, yang dikenal dengan panggilan Ko King, juga turut menyampaikan bahwa Kesultanan Aceh dan Kesultanan Nuku memiliki sejarah perjuangan yang hampir serupa. Ia mengajak seluruh hadirin untuk merefleksikan makna Hari Jadi Tidore serta menekankan pentingnya tidak melupakan sejarah sebagai landasan solidaritas masa kini dan masa depan.

Rangkaian acara diwarnai dengan kolaborasi seni Aceh-Tidore yang memukau. Kegiatan dibuka dengan Tarian Ranup Lampuan dan pembacaan Hikayat Aceh, dilanjutkan dengan penampilan lagu-lagu Tidore yang merdu, kemudian diiringi akustik Aceh. Pementasan teater dari Nuku menjadi penutup yang berkesan, menandai eratnya jalinan budaya antara kedua daerah tersebut.

Komentar Facebook