Yuk Beralih ke TV Digital

waktu baca 3 menit
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh. (Foto: Istimewa)
banner 72x960

Oleh: Teuku Zulkhairi *)

JIKA dulu TV kita pernah berubah dari hitam putih ke warna, sekarang TV kita akan bermigrasi dari analog ke digital.

Ini informasi penting untuk bapak ibu yang punya TV di rumah. Khususnya di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

Dari kami, KPI Aceh, tentu penting menyampaikan informasi ini, termasuk via medsos pribadi.

Bahwa saat kita ini kita sedang menyukseskan program Analog Switch Of (ASO) dimana TV kita akan bermigrasi dari analog ke digital.

Jika dulu TV kita pernah migrasi dari hitam putih ke warna, maka karena zaman semakin canggih dimana TV kita akan migrasi dari analog ke digital.

Banyak keuntungan dari perubahan ini yang nanti bisa kupas satu per satu insya Allah.

Saya pun insya Allah akan mencoba menulis artikel khusus tentang ini.

Jadi 2022 nanti, TV analog akan total dimatikan dan beralih ke digital. Namun sebelum itu terdapat 12 kota di Indonesia yang dijadikan pilot project tahap awal. Dan Aceh adalah salah satu di antaranya.

Untuk Aceh, tahap awal migrasi TV dari analog ke digital ini hanya wilayah zona 1, yakni Aceh Besar dan Banda Aceh.

Progam migrasi di zona 1 Aceh ini harus terlaksana paling telat 17 Agustus 2021 ini. Jadi, waktunya enggak lama lagi.

Kemudian nanti pada 2 November 2022 nanti TV analog akan dimatikan total dan sepenuhnya menjadi digital di seluruh Indonesia.

Jadi Bapak Ibu warga Banda Aceh dan Aceh Besar yang punya TV akan ikut mengikuti migrasi ini.

Apakah migrasi ini terlalu menyulitkan warga/penonton dan apakah ada keuntungan dari migrasi ini?

Sama sekali tidak. Kita hanya butuh alat bernama Set Top Box atau disingkat STB yang dengan ini sudah dapat langsung TV kita berganti ke sistem digital.

Sejumlah perusahaan TV di Aceh yang pemenang tender multiplexing diharapkan dapat berperan maksimal membantu mendistribusikan STB ini ke warga-warga kurang mampu di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Tapi sejauh ini kita sedang mencari format dan strategi tentang bagaimana menyukseskan program ini.

Insya Allah semoga dalam waktu dekat KPI Aceh sudah dapat menyelenggarakan FGD, menghadirkan seluruh perusahaan TV di Aceh untuk bagaimana menyukseskan program ini. Semoga kita di Banda Aceh segera keluar dari zona merah penyebaran Covid. Amiin ya Allah.

TV digital itu suara dan gambar terang dan jernih. Sinyal stabil. Fasilitas tambahan juga.

Selain itu, dengan migrasi dari TV analog ke digital, juga membuka peluang lahirnya siaran TV baru.

Sebab, dalam sistem penyiaran digital ini, frekuensi TV akan dapat digunakan oleh sampai 13 stasiun TV secara bersama-sama melalui sistem siaran multipleksing.

Jadi TV digital itu enggak kaitannya dengan internet. Juga bukan TV streaming.

Jadi mari sambut TV digital ini. Kita sebenarnya sudah terlambat. Tapi itu tentu lebih baik daripada tidak mengejar.

Untuk yang akan beli TV baru mungkin sudah langsung terhubung ke digital secara sistem. Yang pakai TV biasa ya tinggal koneksikan dengan STB itu.

Itu dulu secuil informasi yang saya rasa penting sebagai bagian dari upaya sosialisasi. Insya Allah pada edisi lain kita akan diskusikan tentang pengawasan isi siaran TV dan radio.

Termasuk, ingin sekali saya sampaikan ide-ide saya tentang bagaimana kita menghadirkan kepentingam Aceh dengan syariat Islamnya dalam konten siaran TV kita di Aceh.

Insya Allah kita diskusikan di lain waktu ya. Sekarang mari kita sukseskan program migrasi TV dari analog ke digital ini. Sukses insya Allah. Amiin

*) Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *