Warga Tamiang Keluhkan Asap Hitam Pabrik Kelapa Sawit

waktu baca 3 menit
Penampakan kondisi boiler jenis Takuma N-600 milik PKS TS PTPN I yang kerap mengeluarkan abu ketel ke permukiman warga sekitarnya. (Foto: Saiful Alam/Theacehpost.com).
banner 72x960

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Kepulan asap hitam pekat (abu ketel) yang keluar dari cerobong boiler Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seumantoh (TS) PTPN I, Kabupaten Aceh Tamiang, kembali mengganggu kenyamanan warga.

Masyarakat di sekitar pabrik mengaku khawatir abu hitam tersebut tak akan terpisahkan dari kehidupan mereka dan dapat mengancam kesehatan warga.

Fenomena tak sehat ini mewarnai kehidupan masyarakat di Kampung Tanjung Seumantoh, Kampung Upah, Simpang IV, dan Kampung Paya Awe, Kecamatan Karang Baru dan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang.

Persoalan abu ketel ini sudah lama menghilang sejak dibangunnya boiler (ketel uap) yang baru setahun lalu. Namun, dua bulan belakangan ini kejadian tersebut kembali terjadi.

“Hal seperti ini sudah lama kami rasakan, namun belum ada solusi dari pihak PKS untuk membuat kehidupan warga sedikit nyaman dan terbebas dari polusi asap dan abu yang menjijikkan itu,” keluh Muhammad Aswal, warga Kampung Simpang IV kepada Theacehpost.com, Senin, 20 September 2021.

Ia menjelaskan, akibat kejadian itu, pakaian warga yang dijemur kembali kotor, timbul bintik-bintik hitam. Selain itu, abu hitam tersebut juga masuk ke rumah warga hingga melekat ke perabotan rumah tangga.

“Asap yang rendah itu bisa ditemukan pada sore hari maupun ketika udara lembab atau saat hujan gerimis,” ungkap pria yang akrab disapa Awel itu.

Menurut Awel, manajemen PKS Kebun Tanjung Seumantoh kurang bersosialisasi dengan warga sekitar, alhasil informasi dan keluhan masyarakat ini terus berkepanjangan.

“Informasi dan keluhan penduduk (sekarang) itu bisa didapat karena adanya pendekatan dengan warga, coba kalau dia (manajer PKS-red) sering silaturahmi dengan masyarakat, pasti keadaan luar kompleks PKS bisa terpantau langsung olehnya,” kata Awel.

“Kami minta dibebaskan dari polusi abu ketel hitam PKS. Hal ini bukan semata untuk kami saja, tapi juga demi kesehatan mereka para pengurus perkebunan, karyawan PKS, serta pimpinannya,” pintanya.

Keluhan tersebut tak hanya disampikan Awel seorang, melainkan juga warga lainnya yang ditemui Theacehpost.com di salah satu warung kopi Pekan Upah, Kecamatan Karang Baru.

Menurut mereka, abu yang menempel di isi rumah warga tak mudah dihilangkan jika menggunakan kain lap saja. Kemudian, abu tersebut bisa berubah menjadi noda hitam.

“Kalau mau lihat berapa banyak abu hitam di atas meja dan lantai rumah kami, silakan abang datang kemari pada pagi hari biar abang bisa tau banyaknya polusi yang ditimbulkan oleh PKS terhadap warga sekitarnya. Ssap hitamnya telah merebak rata kepermukiman warga,” celetuk warga.

Tanggapan Perusahaan

Manager PKS Tanjung Seumantoh, Basri mengungkapkan permasalahan yang terjadi. Kata dia, timbulnya abu ketel itu akibat kerusakan pada boiler.

“Ini terjadi karena boiler jenis Takuma N-760 SA mengalami perbaikan, sehingga menggunakan boiler N-600 yang kondisinya juga rusak dan mengeluarkan abu ketel,” kata Basri saat dikonfirmasi Theacehpost.com melalui telepon seluler, Senin, 20 September 2021.

Ia menjelaskan, manajer sebelumnya sudah pernah mengajukan untuk mendatangkan teknisi yang berkompeten guna mengatasi permasalahan tersebut.

Namun sampai saat ini belum terealisasi, sehingga dilakukan perbaikan melalui pabrik lokal yang hasilnya kurang maksimal.

“Saat ini kami sedang upayakan sesegera mungkin. Malah kemarin telah diturunkan tim Tekpol Kantor Pusat untuk mengatasinya, tim teknis sedang memperbaiki boiler tersebut,” ujar Basri. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *