Warga Nagan Raya Pertanyakan Bangunan Mirip Gereja di PMKS, Ini Jawaban Pihak Perusahaan

waktu baca 2 menit
Apartur Desa Ujong Lamie bersama warga meninjau bangunan yang diduga mirip gereja di lingkungan pabrik minyak kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya, Selasa, 28 Juni 2022. (Foto: Agus Salim/Theacehpost.com)
banner 72x960

Theacehpost.com | NAGAN RAYA – Bangunan yang diduga mirip gereja di lingkungan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT SNRM di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, menuai kehebohan dan kontroversi di lingkungan masyarakat.

Guna memastikan hal tersebut, pemerintah desa setempat langsung meninjau lokasi bangunan yang sempat viral di media sosial itu.

Adapun yang hadir terdiri dari Keuchik Ujong Lamie, tuha peut, ketua pemuda, dan rombongan lainnya. Saat itu, mereka diterima langsung general manajer perusahaan, M Syahid dan staf lainnya.

Ketua Tuha Peut Ujong Lamie, Tgk Adami dalam pertemuan itu meminta penjelasan,  mengapa bangunan berdesain Eropa yang mirip dengan gereja tersebut didirikan di lingkungan desanya.

“Kita minta kejelasan dari pihak perusahaan, apakah itu tempat ibadah salah satu agama mereka, apa bukan. Namun, kita sudah mendapatkan keterangan dari pihak perusahaan bahwa bangunan tersebut hanyalah vila atau mes tempat istirahat,” ujar Tgk Adami kepada awak media, Selasa, 28 Juni 2022.

Kendati demikian, Adami mengaku jika aparatur desa dan warga lainnya akan terus memantau perkembangan kasus ini menerima pernyataan langsung dari pemilik perusahaan yaitu Dr Leni.

“Apa salahnya kalau dibangun dengan tipe rumah seperti yang ada di daerah ini, kan lebih baik, sehingga tidak menjadi kontroversi di kalangan masyarakat,” sebutnya.

Sementara itu, Camat Darul Makmur, Tawaruddin, menjelaskan jika pihaknya juga telah mendapatkan keterangan langsung dari pihak perusahaan perihal bangunan yang menuai kontroversi itu.

Kata dia, pihak perusahaan telah berjanji akan merenovasi bangunan tersebut.

“Bangunan tersebut seharusnya didirikan dengan model kearifan lokal. Kemudian masyarakat juga tidak boleh melakukan tindakan gegabah atau anarkis yang bisa merugikan orang lain. Jadi carilah solusi yang baik dan bermanfaat, apalagi sudah kita tanyakan bangunan tersebut berupa vila atau mes,” sebutnya.

“Masyarakat menginginkan di atas menara bangunan tersebut dibuat topi Teuku Umar  dan bangunan yang berbentuk kerucut diganti saja dengan kearifan lokal supaya lebih indah dipandang,” pinta Tawaruddin kepada Theacehpost.com.

Sementara itu, pihak Humas PMKS PT SNRM Adi, menjelaskan bangunan yang disorot masyarakat merupakan vila atau tempat peristirahatan pimilik pabrik.

“Kalau itu bangunan yang dimaksud warga, saya orang pertama yang akan menolaknya,” kata Adi. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *