Warga Aceh Selatan Mengeluh, Terpaksa ke Medan Gegara BSI Tak Bisa Cairkan Dana PIP

waktu baca 3 menit
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). (Foto: BPMI Setpres)
banner 72x960

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Salah seorang warga Aceh Selatan, Ismed mengeluh atas pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) karena tidak bisa mencairkan bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)

“Pasca-peralihan BRI (Bank Rakyat Indonesia) ke BSI banyak juga masih uang nasabah yang masih nyangkut di Bank BRI. Sangat disayangkan, nasabah yang masih dananya di situ harus mengurusnya jauh-jauh ke BRI di Sumatra Utara, kan butuh biaya lagi,” kata Ismed kepada Theacehpost.com, Jumat, 30 April 2021.

Ismed menilai peralihan bank konvensional ke BSI itu terlalu terburu-terburu.

Pasalnya, saat ini dana yang masuk apapun itu baik dari bantuan pemerintah yang masuk ke rekening BRI pengurusannya tidak bisa melalui Bank Syariah Indonesia.

“Dalam hal ini kita meminta BSI dapat melayani nasabah-nasabah yang masih tersangkut di BRI konvensional tanpa harus jauh-jauh ke Medan (Sumut),” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang orang tua murid, Hendri Purnama juga mengalami hal senada seperti Ismed.

Malahan ia disuruh menarik dana bantuan pendidikan bagi siswa tersebut ke bank konvensional di Medan.

“Seharusnya BSI bisa mempermudah prosesnya. Kalau kita tarik uangnya di Medan, biaya kita ke sana saja berapa, sedangkan bantuan pendidikan dari Kartu Indonesia Pintar tingkat SD (Sekolah Dasar) cuma Rp 450 ribu dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Rp 750 ribu,” ucapnya.

Hendri juga mengatakan masing-masing biaya tersebut masih disalurkan melalui rekening bank konvensional yang lama yaitu BRI. Sedangkan sekarang ini, khususnya di Aceh, sudah beralih ke bank syariah.

“Kita butuh saran dan solusi untuk anak-anak kami yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan tanpa harus jauh-jauh ke Medan untuk mencairkannya,” ungkapnya.

Praktisi Hukum, Taufik Zass menyarankan, pemerintah dapat segera mengalihkan bantuan pendidikan PIP dari bank konvensional ke syariah, khusus untuk Aceh.

“Seharusnya Pemerintah Pusat harus mengkhususkan untuk BSI, dikarenakan BRI konvensional tidak ada lagi di Aceh,” ucapnya.

General Manager BSI Kanca Tapaktuan, Muchlis Ilyas. (Foto: Yuris/Theacehpost.com)

Masih masa transisi

Di lokasi terpisah, General Manager BSI Kanca Tapaktuan, Muchlis Ilyas, menjelaskan bahwa bantuan pendidikan bagi pemegang kartu KIP bisa langsung mencairkan dananya melalui mesin ATM atau BRIlink.

“Kalau yang tidak ada kartu KIP itu untuk menarik uangnya harus ke BRI yang terdekat, yaitu di Medan,” kata Muchlis Ilyas saat ditemui Theacehpost.com di kantornya, Jumat, 30 April 2021.

Kemudian, untuk mengetahui saldo KIP bagi yang tidak mempunyai kartu KIP, nasabah bisa menghubungi call center BRI dengan nomor 14017.

“Selain itu tidak ada solusi, biasanya yang tidak ada kartu KIP itu anak-anak SD yang hanya mempunyai buku. Bagi  nasabah BRI yang ingin memindahkan saldonya sekarang harus datang ke kantor BRI yang terdekat dulu,” ujarnya Muchlis.

“Karena ini masih dalam transisi, mudah-mudahan di tahun depan semua bantuan baksos yang masuk ke rekening BRI sudah bisa dialihkan ke BSI semua,” sebutnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *