UMKM Tangguh Bank Aceh: Rasa Mewah Ala Burgerlah

waktu baca 4 menit
Pengunjung mangantre membeli varian burger di gerai Burgerlah, Banda Aceh, Selasa, 27 Desember 2022. Burgerlah menjadi salah satu nasabah pembiayaan KUR Syariah binaan Bank Aceh.

“Burgerlah mendapatkan pembiayaan KUR Syariah yang seluruhnya digunakan untuk menyewa dan mendekorasi toko sesuai dengan konsep bisnis mereka.”

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sabtu, 24 Desember 2022, menjadi hari penting bagi tiga sekawan, Teuku Andika alias Dika, Dwiki alias Wong dan Trisna Indra alias Cenhan.

Hari itu, secara resmi mereka memindahkan tempat usaha dari emperan Jalan Daud Beureuh, Banda Aceh, ke sebuah rumah toko tak jauh dari tempat awal mereka merintis Burgerlah.

“Yang laku (pada hari itu) ratusan burger. Badan memang letih, tapi hati senang,” kata Andika, Selasa, 27 Desember 2022.

Memindahkan usaha dari emperan jalan ke toko bukan keputusan mudah. Andika dan kawan-kawan harus berhitung ekstra hati-hati agar langkah ini benar-benar mampu mendongkrak penjualan burger yang mulai mereka rintis sejak Februari 2020, di saat kurva pandemi covid-19 mulai naik di Indonesia.

Awalnya, mereka bertiga berusaha di dua tempat, yakni di Jalan Daud Beureuh dan Jalan Dr Mohd Hasan.

banner 72x960

Saat memutuskan untuk menyewa sebuah ruko dan menjadikannya sebagai pusat bisnis Burgerlah, Andika dan kawan-kawan menutup gerobak burger di Batoh untuk mengurangi ongkos produksi.

Sejauh ini, kata Andika, memindahkan usaha ke tempat baru merupakan keputusan tepat. Dalam sepekan terakhir, omzet penjualan Burgerlah meningkat. Saat berjualan di gerobak, mereka mampu menjual sekitar 70 potong burger setiap hari. Omzet rata-rata per bulan mencapai ratusan juta rupiah.

Adalah bantuan modal melalui Pembiayaan KUR Syariah Bank Aceh yang digunakan oleh tiga sekawan ini untuk membesarkan bisnis Burgerlah. Kongsi tiga sekawan ini mendapatkan pembiayaan KUR Syariah yang seluruhnya digunakan untuk menyewa dan mendekorasi toko sesuai dengan konsep bisnis mereka.

Mereka juga menyempurnakan dapur agar tetap bisa menyajikan burger yang higienis sesuai dengan ciri khas usaha mereka sejak awal beroperasi.

Jika tak ada aral melintang, Andika dan rekan-rekan berencana membuka usaha lebih awal dengan menyajikan sarapan ala warga Amerika Serikat, seperti pancake. “Saya belum menghitung kenaikan omzet saat ini. Tapi sejak pindah ke toko, ada kenaikan penjualan yang kami rasakan,” kata Andika.

“Pelanggan juga bisa menikmati Burgerlah di tempat. Kami mendesain tempat yang benar-benar nyaman untuk kongkow sambil menikmati burger,” tambahnya. Burgerlah juga memanfaatkan media sosial dan aplikasi penyedia jasa pengantaran makanan untuk menjangkau pelanggan.

Sebagai pendatang baru di bisnis kuliner, Andika, Dwiki, dan Indra kudu hati-hati dalam mempersiapkan setiap langkah bisnis.

Mereka memulai bisnis ini dengan modal Rp 20 juta. Burgerlah membidik konsumen kelas menengah ke atas. Harga burger yang mereka jual mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 60 ribu.

Keberanian mematok harga tinggi ini dibarengi dengan jaminan mutu. Mereka hanya memilih bahan-bahan spesial untuk membuat burger. Mulai roti hingga daging, semua menggunakan bahan makanan berkualitas.

Andika mengungkapkan, keistimewaan Burgerlah terdapat pada saos yang khas. “Juga tidak ada sayur di dalam setiap Burgerlah. Alasannya sederhana, kami tidak suka sayur di dalam burger,” kata Andika. Tanpa sayur, penggemar burger menikmati daging melimpah tanpa repot memilah sayur.

Bahkan dalam menu reguler, ukuran daging yang dipadankan dengan roti dan saos khas Burgerlah tergolong melimpah. Tiga sekawan itu memang tidak memiliki pengalaman menjual makanan. Seluruh pengetahuan tentang itu didapat dari konsultasi dengan sejumlah ahli kuliner dan menonton Youtube.

Setiap keputusan bisnis juga diambil bersama-sama. Meski tidak mudah, tiga sekawan ini tetap mengutamakan komunikasi yang baik dan terbuka untuk menjalankan usaha itu. “Bagian terberat dalam berbisnis itu adalah konsistensi. Baik dari jam operasional ataupun dari kualitas bahan dan rasa. Kami akan tetap mempertahankan layanan dan rasa di Burgerlah Jadi, untuk mereka yang benar-benar ingin menikmati burger nikmat, cuma ada satu di Banda Aceh; Burgerlah,” kata Andika.

Mnurutnya, pembiayaan KUR Syariah yang diberikan Bank Aceh memberikan dampak yang sangat positif bagi usaha Burgerlah.

Bagi Anda yang ingin menikmati burger dengan rasa mewah, gerai Burgerlah buka sejak pukul 14.00-23.00 WIB di Jalan Tgk M Daud Beureueh Nomor 67, Gampong Keuramat, Kuta Alam, Banda Aceh. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *