Tu Bulqaini: Sosok Pejuang Aceh yang Konsisten Membimbing Umat dan Membangun Generasi, Bukan Sekadar Hitungan Politik
THEACEHPOST.COM – Teungku H Bulqaini Tanjungan atau yang akrab dikenal dengan Tu Bulqaini adalah sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi Aceh, baik dalam perjuangan politik, pendidikan, maupun sosial. Sayangnya, belakangan ini ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mereduksi kiprah beliau hanya sebatas hitungan kalah-menang politik, tanpa melihat jasa besar yang telah beliau torehkan untuk masyarakat Aceh.
Sebagai seorang ulama dan pemimpin, Tu Bul telah membuktikan dedikasinya sejak lama. Pada tahun 1999, ia memimpin Rabithah Thaliban Aceh, sebuah organisasi yang turut memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh melalui referendum. Di saat Aceh dilanda konflik, beliau berdiri di garis depan untuk menyuarakan hak-hak rakyat dengan keberanian. Tidak hanya itu, beliau juga menjadi figur penting yang mendampingi masyarakat pasca konflik dan tsunami, sebuah tragedi yang meninggalkan luka mendalam di hati rakyat Aceh.
Sebagai Pimpinan Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah, Tu Bul telah membimbing generasi muda Aceh, mendidik mereka dengan nilai-nilai agama, dan memberikan harapan baru bagi anak-anak yang menjadi korban konflik dan tsunami. Bukan hanya mendidik, beliau juga secara pribadi turut membantu membiayai pendidikan mereka, memastikan generasi Aceh tumbuh dengan ilmu dan keimanan yang kuat.
Berbagai kontribusi ini menunjukkan bahwa kiprah Tu Bul jauh melampaui dunia politik. Namun, ada pihak-pihak yang memilih untuk menyoroti aspek-aspek tertentu dari perjalanan politik beliau, bahkan menggiring opini seolah-olah beliau membawa “kutukan” dalam setiap dukungannya. Narasi semacam ini tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga mencerminkan cara berpikir negatif yang dapat memecah belah rakyat Aceh.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam dunia politik, kalah-menang adalah hal biasa. Namun, konsistensi Tu Bul dalam mendukung calon-calon yang diyakininya mampu membawa kemaslahatan untuk Aceh adalah bukti dari komitmen beliau terhadap masa depan daerah ini. Sebaliknya, mereka yang hanya fokus pada kekalahan politik tanpa mempertimbangkan jasa besar beliau adalah pihak yang tidak memahami nilai sejati dari perjuangan.
Tu Bul bukanlah sosok yang mencari kepentingan pribadi di balik dunia politik. Dengan kesibukannya sebagai ulama, pemimpin dayah, dan pembimbing umat, beliau mendekati politik dengan niat tulus untuk membawa kebaikan bagi Aceh. Tuduhan-tuduhan tentang “kutukan” yang diarahkan kepadanya hanyalah upaya untuk menjatuhkan nama baik beliau dan memecah belah masyarakat.
Masyarakat Aceh seharusnya tidak terpengaruh oleh narasi-narasi negatif yang tidak berdasar. Sebaliknya, kita perlu menghargai jasa besar Tu Bul dalam membangun Aceh, baik melalui pendidikan, sosial, maupun politik. Mari kita fokus pada persatuan dan kemajuan, serta menghindari berita-berita yang hanya dihasilkan dari hati yang penuh kebencian.
Tu Bulqaini adalah simbol dedikasi dan perjuangan yang tidak kenal lelah. Aceh berhutang banyak kepada beliau, dan generasi muda Aceh seharusnya menjadikan beliau sebagai panutan dalam berjuang untuk kebaikan umat dan bangsa.
Penulis: Elbahri SPN Aceh