Pendidikan Karakter di Masa Pandemi ‘Sukses’ Memutus Rantai Pertemuan Guru-Murid

waktu baca 4 menit
Ketua PW Pergunu Aceh, Tgk. Muslem Hamdani, MA menyampaikan sambutan pada Webinar Nasional bertema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi.” (Dok Pergunu Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Aceh menyelenggarakan Webinar Nasional  bertema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi.”

Selain sejumlah tokoh pendidikan Aceh dan nasional, webinar yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini menghadirkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi M.Si yang bertindak sebagai keynote speech.

Ketua PW Pergunu Aceh, Tgk. Muslem Hamdani, MA dalam sambutannya mengatakan kegiatan Webinar Nasional ini diselenggarakan sebagai upaya Pergunu Aceh mencari solusi terhadap permasalahan pendidikan karakter di mada pandemi Covid-19.

Tgk. Muslem menambahkan, pendidikan karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa.

“Guru tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan pada keterbatasan guru dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini,” ujar Tgk Muslem.

banner 72x960

Webinar Nasional yang dipandu oleh moderator kenamaan Aceh, Rifki Ismail, S.Ag berlangsung mulai pukul 20.00 sampai 23.00 WIB dihadiri hampir 500 peserta di seluruh wilayah Indonesia, Selasa malam, 7 September 2021.

Ketua Panitia, Dr. Lismijar, MA melaporkan, Webinar Nasional ini terlaksana karena kerja sama yang baik antara PW Pergunu Aceh dengan PC Pergunu Banda Aceh dan PC Pergunu Aceh Besar.

Lismijar didampingi Sekretaris Panitia Dr. Fakhrul Rijal, MA menambahkan terlaksananya Webinar Nasional ini juga karena dukungan penuh Kementerian Agama RI, PP Pergunu, UIN Ar-Raniry dan Kemenag Prov. Aceh.

“Panitia sangat berterima kasih kepada Wakil Menteri Agama RI, Ketua Umum PP Pergunu, Rektor UIN Ar-Raniry, Kanwil Kemenag Aceh yang telah mensupport terlaksananya kegiatan Webinar Nasional ini,” ujar Lismijar.

Harus tetap semangat

Wamenag RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi M.Si yang menjadi keynote speech dalam paparannya mengatakan guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru bertugas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa.

Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh guru. Karena itu, walau dalam masa pendemi seperti ini, guru tetap harus bersemangat dalam mendidik dan membina siswa agar menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan agama.

Ketua Umum PP Pergunu, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA yang menjadi pemateri pertama mengatakan pembelajaran daring merupakan perpindahan media belajar dari ruang kelas ke dunia maya. Karena itu, memang menjadi kendala bagi guru dalam mendidik siswa.

Namun demikian, pimpinan Pesantren Amanatul Ummah itu mengatakan walau dalam kondisi covid seperti ini proses pembelajaran tetap harus berjalan dengan baik agar siswa tetap terdidik dengan baik.

Prof. Asep juga menyarankan agar guru dan siswa selalu memperbanyak doa agar terhindar dari virus corona dan mendapat perlidungan dari Allah SWT.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Warul Walidin Ak, MA yang tampil sebagai pamateri kedua menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu dimensi terpenting dalam pendidikan nasional.

“Pendidikan karakter yang selama ini menjadi program prioritas pemerintah juga mengalami dampak yang signifikan setelah pemberlakuan pembelajaran daring,” katanya.

Prof Warul menjelaskan tentang bererapa tantangan pendidikan karakter di masa Covid-19 yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif juga ketidaksiapan orang tua.

Dampak negatif lainnya adalah kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan aqidah, ibadah, dan akhlakul karimah dan ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring.

Adapun solusi yang ditawarkan Prof. Warul adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya  koordinasi guru dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks.

Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr. H. Iqbal, S.Ag.,M.Ag yang tampil sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa karena keterbatasan guru bertatap muka dan bertemua dengan siswa, maka cukup besar efek yang timbul akibat pembelajaran daring terutama dalam hal pendidikan karakter. Karena itu, menurut Dr. Iqbal peran orang tua sangat diharapkan dalam mengontrol setiap perilaku siswa.

Kabid Penmad Kemenaga Aceh, Drs. H. Mukhlis M.Pd yang menjadi pemateri terakhir menyampaikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dan harus menjadi prioritas. Karena itu, menurutnya, dalam suasan pandemi seperti ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang intens antara guru dan orang tua siswa agar siswa tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya sendiri dan keluarga.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *