Tim Haji Uma Kembali Pulangkan TKI Asal Aceh yang Sakit

waktu baca 3 menit
Abu Saba (kiri), Muhammad Basyir (tengah) dan Haikal (kanan) berada di KLIA 2 Airport, Kuala Lumpur Malaysia, 15 Feberuari 2021. (Foto: IST)

Theacehpost.com | ACEH TIMUR – Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma bersama timnya kembali memulangkan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia kembali ke kampung halamannya akibat sakit pada Selasa, 16 Februari 2021.

Sebelumnya, sekitar tiga pekan yang lalu, Tim Haji Uma yang berada di Malaysia, Abu Saba dan Haikal telah memulangkan tiga TKI asal Aceh yang sakit di perantuan ke kampungnya di Aceh Tamiang.

Baca juga: Alhamdulillah, Tim Haji Uma Berhasil Pulangkan 3 TKI Aceh yang Sakit dari Malaysia

Warga Aceh yang dipulangkan oleh Haji Uma kali ini yakni Muhammad Basyir (36), warga Gampong Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.

Selama ini, Basyir bekerja di Malaysia. Ia menderita penyakit Tuberculosis (TBC) sejak enam bulan yang lalu.

banner 72x960

Kondisinya sangat memprihatinkan, tubuh kurus kering, serta batuk darah. Basyir selama ini bertahan di rumahnya tanpa pengobatan karena terkendala biaya.

Saban hari, Basyir mengeluh sakit hingga dirinya menceritakan kondisinya di akun facebook pribadinya. Ia bahkan, meminta pertolongan kepada masyarakat Aceh di Malaysia untuk biaya pengobatan.

Postingan Basyir sempat viral, hingga menggugah hati persatuan masyarakat Aceh di Chow Kit dengan berhasil mengumpulkan dana untuk sebesar 700 ringgit atau setara Rp 2.450.000 untuk biaya pengobatan Basyir.

Namun, penyakit yang diderita Basyir tak kunjung sembuh dan kian hari semakin bertambah parah hingga akhirnya keluarganya di Aceh menghubungi Muhammad Daud, staf ahli Haji Uma guna meminta bantuan memulangkan Basyir ke tanah rencong.

Setelah mempelajari kondisi keluarga Basyir di Aceh, Muhammad Daud menghubungi Abu Saba selaku koordinator tim Haji Uma di Malaysia untuk membantu pengurusan pemulangan Basyir ke Aceh.

“Setelah berkomunikasi dengan adik Basyir di Malaysia, kita langsung mendatangi kediaman Basyir untuk memastikan dan melihat secara langsung kondisi Basyir,” ungkap Abu Saba dalam keterangan tertulis kepada theacehpost.com, Rabu, 17 Februari 2021.

Abu Saba menjelaskan, proses pemulangan Basyir ke tanah air sempat membuat dirinya kewalahan akibat kondisi negeri jiran Malaysia menerapkan aturan pemberlakuan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) akibat pandemi Covid-19.

Alhasil, proses pengurusan dokumen pemulangan TKI ke tanah air sempat terkendala.

Selain itu, kondisi kesehatan Basyir yang tak mampu berjalan mandiri juga menjadi kendala dalam pemulangan ke tanah air.

Apalagi, lanjut Abu Saba, setiba di Indonesia, Basyir akan dikarantina dan membutuhkan pendamping untuk mengurusnya.

Untuk mencari pendamping yang bersedia kembali ke tanah air saat ini diakuinya pun tidaklah mudah. Pasalnya, setiap orang yang kembali ke Indonesia akan sangat sulit bila kembali ke Malaysia.

“Berkat bantuan KBRI Kuala Lumpur dan masyarakat Aceh di Malaysia, kami berhasil memulangkan Basyir ke tanah air melalui Kuala Namu Airport Sumatera Utara pada Senin 15 Februari 2021,” ungkap Abu Saba.

Setiba di Kuala Namu Airport, Basyir harus menjalani karantina selama sepekan hingga hasil akhir swab-nya dinyatakan negatif Covid-19.

“Haji Uma mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur dan juga kepada Persatuan Masyarakat Aceh di Malaysia terutama di kawasan Chow Kit. Haji Uma berharap Basyir dapat memperoleh pengobatan yang lebih baik di Indonesia serta mengajak masyarakat Aceh untuk mendoakan kesembuhan Basyir dari penyakit yang dideritanya,” pinta Abu Saba. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *