Tgk. Mujlisal Menjadi Santri Pertama Lakukan Vaksinasi Covid-19

waktu baca 3 menit
Tgk. Mujlisal, santri Dayah Darul Munawwarah Kutakrueng, Pidie Jaya (kiri) bersama gurunya, Abiya Kutakrueng yang juga pimpinan dayah tersebut saat disuntik vaksin Covid-19, Selasa, 9 Maret 2021. (Dok. Dayah Darul Munawwarah)
banner 72x960

NAMANYA Tgk. Mujlisal. Laki-laki muda asal Blangjruen, Aceh Utara ini sehari-hari menjadi mahasantri plus dewan guru di Dayah Darul Munawwarah, Kutakrueng, Pidie Jaya.

Aktivitas sehari-hari Tgk Mujlisal di dayah yang dipimpin Abiya Kutakrueng ini sangat mudah dipantau lewat media sosial, terutama melalui akun Facebook (FB)-nya.

Tgk Mujlisal salah satu dari sedikit santri dayah Aceh yang yang aktif mengupdate berbagai informasi dan literasi positif konstruktif di media sosial.

Sebagai santri, Tgk Mujlisal menjadi antithesa dari image sejumlah pihak yang menganggap santri yang tidak update dengan perkembangan dunia luar.

Dalam banyak publikasinya di FB, Tgk Mujlisal seakan menjadi representasi duta santri yang mengkonfirmasi kepada berbagai pihak bahwa santri Aceh bukan hanya paham agama, tetapi juga melek politik, sosial budaya, dan berbagai dinamika kehidupan lainnya.

Di samping berbagai update positif yang diposting di akun FB, Tgk Mujlisal kerap kali berjibaku dengan penuh dialektika akademik membela kepentingan dayah dan santri.

Yang paling menonjol adalah sikap dan perspektif dayah serta santri yang diwakili pemuda lajang ini saat pembahasan Undang-Undang Pondok Pesantren sedang berproses di DPR RI.

Hari ini, Senin, 9 Maret 2021,  melalui akun FB-nya, Tgk Mujlisal seperti sedang mengirim pesan verbal untuk seluruh santri Aceh. Tgk Mujlisal memposting foto sedang melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19 di sebuah tempat.

“Sedang melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua,” tulis Mujlisal di dinding akun FB-nya.

Saat dihubungi Theacehpost.com, Tgk Mujlisal mengaku tergerak untuk melakukan vaksinasi karena dua pertimbangan.

Pertama, karena dalam agama dituntut berkhtiar semaksimal mungkin menjaga kesehatan, sedangkan vaksinasi ini, menurutnya, bagian dari ikhtiar mencegah terpapar Covid-19.

Kedua, sebagai seorang santri, dirinya diajarkan menaati aturan dan imbauan pemerintah (ulil amri) selama tidak bertentangan dengan syariat.

“Jadi saya ingin menyukseskan program vaksinasi dengan tujuan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 yang dampaknya bukan hanya untuk personal saya, tapi insya Allah untuk masyarakat luas,” kata mahasantri yang sering mendampingi Abiya Kutakrueng dalam berbagai kegiatan di luar dayah.

Dimintai pendapatnya soal sikap Abiya Kutakrueng terhadap vaksinasi yang dilakukannya itu, Tgk Mujlisal mengaku apa yang dilakukannya atas arahan Abiya sebagai gurunya.

Salah satu pertimbangan Abiya Kutakrueng menyarankan Tgk Mujlisal melakukan vaksinasi karena dirinya sering ditugaskan ke berbagai tempat di luar dayah dalam berbagai aktivitas mewakili Dayah Darul Munawarah Kutakrueng.

Tgk Mujlisal menceritakan, bagi Abiya Kutakrueng dan dirinya soal legalitas dan keraguan terhadap vaksinasi sudah selesai.

Menurut Tgk Mujlisal, alasannya klir. Pertama, dari aspek agama, Islam mengedepankan kemaslahatan umat. Apalagi dalam hal ini telah ada Fatwa MUI dan Tausiah MPU.

Kedua, dari aspek kesehatan juga telah ada rekomendasi BPOM sebagai otoritas negara yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan kesehatan makanan dan obat-obatan.

Di luar dua pertimbangan itu, kata Tgk Mujlisal, dia semakin lebih terdorong lagi menyukseskan vaksinasi Covid-19 karena dalam theologi ahlussunah wal jamaah menjadi keniscayaan mengikuti perintah ulil amri sepanjang tidak bertentangan dengan syariat.

Tgk Mujlisal mengaku respons kawan-kawan santri saat mengetahui dia telah melakukan vaksinasi sangat positif.

“Oo… sangat positif karena kami jauh-jauh hari telah melakukan sosialisasi vaksinasi ini kepada para santri Dayah Darul Munawarah,” ujar Tgk Mujlisal.

Ditanya bagaimana perasaannya saat disuntik, misalnya apakah ada rasa takut? Spontan Mujlisal menjawab, “Saya tidak (pernah) takut jarum suntik”. (Theacehpost.com/Usamah Elmadny)

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *