Tata Ruang Danau Lut Tawar Harus Diperhatikan

waktu baca 2 menit
Danau Lut Tawar, Aceh Tengah. (Foto: Dok. Theacehpost.com)

Theacehpost.com | TAKENGON – Pengembangan kawasan Danau Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, harus memperhatikan kembali penataan ruang agar dapat menjadi destinasi pariwisata potensial.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A. Djalil seperti dilansir dari laman Kementerian ATR/BPN, Sabtu, 20 Maret 2021.

“Tata ruang penting sekali di daerah sekitar Danau Laut Tawar, saya pikir ini perlu kita tata kembali,” kata menteri asal Aceh itu.

Sofyan Djalil juga menambahkan bahwa pemerintah saat ini sedang menyiapkan pengembangan kawasan food estate.

“Inisiatif pemerintah yakni ingin membuat food estate sebagai model yang memperkenalkan teknologi dalam bidang pertanian terutama tanaman pangan yang sudah dicoba di Humbang Hasundutan yang mempunyai model pegunungan dan saya pikir food estate bisa di Aceh,” katanya.

banner 72x960

Sofyan Djalil mengatakan pemerintah sedang menggodok Perpres tentang energi baru dan terbarukan terutama tarif Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang mana di daerah hutan yang masih bagus tentu potensi mikro hidronya masih cukup besar, hanya saja terdapat beberapa tantangan seperti logistik, transportasi hingga akses dikarenakan jauh dari jaringan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza mengatakan kawasan Danau Lut Tawar yang memiliki luas 5.472 hektare dan di dataran tinggi Tanah Gayo memiliki potensi sebagai sumber air, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), irigasi, perikanan, wisata dan sebagainya.

Di tengah potensi yang ada di kawasan Danau Laut Tawar terdapat permasalahan seperti pencemaran air, perambahan kayu ilegal dan overfishing.

“Pengelolaan Kawasan Danau Lut Tawar memerlukan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah antara Pemkab Aceh Tengah, Pemkab Bener Meriah, Pemprov Aceh dan Pemerintah Pusat,” ujar Hammam Riza.

Ketua Umum METI, Surya Darma mengatakan ke depan energi yang akan digunakan ialah yang ramah lingkungan.

“Di kawasan Aceh Tengah, Bener Meriah adalah bekas kawasan yang mempunyai potensi luar biasa dengan potensi yang sangat besar itu di sana ada danau, sumber-sumber air, perkebunan luar biasa dan ini kalau bisa kita manfaatkan secara komprehensif dengan menggunakan berbagai sumber yang ada, insyAllah akan bisa meningkatkan menjadikan sebuah kawasan secara nilai ekonomi,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *