Silaturahmi ke PWI Aceh, Kadisdikbud Aceh Besar Tanyakan Kiat Menghadapi Oknum Wartawan

waktu baca 3 menit
Kadisdikbud Aceh Besar, DR. Silahuddin, M.Ag (kanan) memberikan cenderamata kepada Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin seusai pertemuan silaturahmi dengan Pengurus PWI Aceh di Kantor PWI Aceh, kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Senin 10 Januari 2021.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Besar, DR. Silahuddin, M.Ag melaporkan tentang fenomena yang dihadapi kepala sekolah di jajarannya yang merasa tidak nyaman karena sering dihubungi orang-orang yang mengaku wartawan yang ujung-ujungnya minta uang jika tak ingin masalahnya mencuat di media.

“Masalah yang dimintai konfirmasi terkesan dicari-cari. Biasanya kepala sekolah langsung ketakutan ketika dilaporkan ada temuan di lapangan. Melihat calon korbannya ketakutan, sang oknum pun mulai menawarkan kerja sama (dengan meminta sejumlah uang) agar kasusnya tak terangkat,” ungkap Silahuddin ketika berdiskusi di sela-sela silaturahmi dengan Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin di Kantor PWI Aceh, kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Senin, 10 Januari 2021.

Sebenarnya, lanjut Kadisdikbud Aceh Besar, kepala sekolah tak perlu takut kalau memang tak bersalah. Bahkan harus berani meminta oknum wartawan menunjukkan bukti-bukti kasus yang dilaporkan.

“Tetapi ya itu tadi, kepala sekolah kita biasanya langsung keringatan ketika berhadapan dengan orang-orang yang mengaku wartawan, dan kondisi seperti inilah yang dimanfaatkan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya,” ujar Silahuddin didampingi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Zaidarsyah, S.Pd dan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Junaidi, S.Pd, M.Pd.

Menghadapi kondisi yang bisa menggganggu tugas kepala sekolah dan para pendidik di wilayahnya, Silahuddin bertanya kepada Ketua PWI Aceh apa kiat yang dilakukan oleh kepala sekolah ketika berhadapan dengan orang-orang yang mengaku wartawan.

banner 72x960

Tak perlu takut

Menanggapi apa yang dilaporkan Kadisdibud Aceh Besar, Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin didampingi Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Asnawi Kumar dan anggota Seksi Wartawan Olahraga (SIWO), Jufrizal mengatakan, sebenarnya tak ada yang perlu ditakuti oleh kepala sekolah (atau siapapun) saat dihubungi atau berhadapan langsung dengan orang-orang yang mengaku wartawan.

“Kalau memang orang yang datang itu adalah wartawan profesional, tentu tanpa diminta pun dia akan memperkenalkan diri dengan menunjukkan ID-Card perusahaan media tempat dia bekerja, Kartu Tanda Anggota (KTA) yang diterbitkan organisasi pers, misalnya PWI atau identitas lainnya,” kata Nasir.

Namun sebaliknya, kalau yang datang tidak memperkenalkan diri dan tidak pula memperlihatkan berbagai identitas kewartawanan, maka kepala sekolah wajib menanyakan.

“Tak perlu takut menolak wawancara kalau orang itu tak bisa memperlihatkan identitasnya sebagai wartawan. Kalau juga memaksa, harus berani menghubungi pihak berwajib, apalagi kalau ada indikasi pemerasan,” tandas Ketua PWI Aceh.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Aceh, Asnawi Kumar menambahkan, kasus seperti di Aceh Besar sudah jamak terjadi di berbagai wilayah lainnya. “Ini tentu saja merusak nama baik profesi wartawan. PWI sangat menentang praktik-praktik seperti itu dan siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menertibkan,” kata Asnawi, Pemred Media Pos Aceh dibenarkan rekannya, Jufrizal, Wakil Pemred Aceh TV.

Ucapkan selamat

Pada silaturahmi tersebut, Kadisdikbud Aceh Besar mengucapkan selamat kepada Nasir Nurdin yang mengemban amanah sebagai Ketua PWI Aceh periode 2021-2026.

“Kami berharap PWI Aceh dapat memberikan stimulus-stimulus dengan pemberitaan yang mempublikasikan kegiatan pendidikan untuk memajukan dunia pendidikan di Aceh Besar khususnya dan Aceh pada umumnya, ” kata Silahuddin yang juga Ketua Forum Kadis Pendidikan Se-Aceh.

Acara diakhiri penyerahan cenderamata dari Disdikbud Aceh Besar untuk PWI Aceh dan foto bersama.[]

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *