Renovasi Selesai, Tujuh Asrama Mahasiswa Aceh di Perantauan Resmi Difungsikan

waktu baca 3 menit
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menandatangani prasasti asrama mahasiswa pertantauan usai direnovasi di Bogor. (Foto: BPPA).
banner 72x960

Theacehpost.com | BOGOR – Tujuh bangunan asrama mahasiswa Aceh di perantauan yang tersebar pada sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sumatera telah usai direnovasi dan kini resmi difungsikan.

Secara seremonial, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada Sabtu, 20 Februari 2021 meresmikan penggunaan ketujuh bangunan asrama tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti di Asrama Putri Pocut Baren, di Kota Bogor, Jawa Barat.

Tujuh unit asrama yang selesai direnovasi itu adalah, Wisma Tanah Rencong di Koto Tangah, Padang. Kemudian, Wisma Teuku Umar, Wisma Sultan Iskandar Muda, dan Asrama Putri Pocut Baren, semuanya di Kota Bandung.

Selanjutnya, Asrama Putra Meuligo Iskandar Muda di Yogyakarta dan Wisma Panglima Teuku Nyak Makam di Kabupaten Sumedang dan terakhir yaitu Asrama Pocut Baren, Bogor.

Dalam kesempatan itu, Nova juga meluncurkan program pembiayaan operasional gratis bagi seluruh asrama mahasiswa milik Pemerintah Aceh yang berada di berbagai daerah.

“Alhamdulillah, pembangunan dan rehabilitasi tujuh asrama itu telah selesai dilaksanakan. Sekarang, ketujuh asrama tersebut tidak hanya lebih indah, lebih bersih dan lebih kokoh, tapi fasilitas ruangan juga bertambah. Sehingga suasana di dalamnya lebih nyaman,” kata Nova.

Nova menyampaikan bila pembangunan dan peningkatan asrama mahasiswa Aceh di berbagai daerah di tanah air masih terus berlanjut pada tahun ini.

Upaya tersebut, kata Nova, diharapkan dapat mendorong generasi mudah Aceh lebih gigih belajar dan bersyukur.

Nova kembali menegaskan jika pemerintah Aceh komitmen untuk terus memberi perhatian terhadap dunia pendidikan di Aceh.

Sebab, pembangunan sebuah bangsa tidak hanya cukup dengan peningkatan sarana publik saja, tapi harus pula memperhatikan SDM melalui pendidikan dan sarana belajar yang memadai.

“Saya sudah mengunjungi semua asrama mahasiswa, di Malang, di Surabaya berkali-kali, di Yogya berkali-kali, di Lombok, di Batam, di Palu, tentu juga di Jakarta dan Bogor. Saya berharap semangat mahasiswa Aceh akan bertambah dengan kunjungan gubernurnya,” kata Nova.

Nova menuturkan, pembangunan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas pemerintah Aceh dan hal itu tidak ada tawar-menawar karena program tersebut berorientasi untuk pembangunan sumber daya manusia.

“Saya berkomitmen penuh untuk menyelamatkan generasi muda Aceh melalui dunia pendidikan dan yang terpenting menyelamatkan generasi ini agar bonus demografi benar-benar kita dapat,” imbuhnya.

Bahkan, cerita Nova, untuk mendukung mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di masa pandemi Covid-19, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 6 miliar dari dana kerja gubernur untuk membantu biaya pendidikan mahasiswa perantauan.

“Masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan 1 juta hingga 1,5 juta,” ungkapnya.

Nova mengajak mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan tinggi di luar Aceh untuk terus bersyukur dan tidak mengeluh dengan segala rintangan selama di perantauan.

“Nahkoda yang tangguh tidak lahir dari laut yang tenang, akan tetapi terlahir dari badai yang dahsyat. Kalian yang sedang belajar di Bogor adalah calon nahkoda, jangan terlalu banyak mengeluh, merasa tidak cukup, syukuri apa yang sudah kalian peroleh,” sebutnya.

Bima Puji Nova

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan rasa kagum dan apresiasi kepada Gubernur Aceh.

Ia mengatakan, kepedulian Nova terhadap mahasiswa Aceh di perantauan menunjukkan bahwa orang nomor satu di Tanah Rencong itu merupakan sosok yang peduli terhadap masa depan.

“Pemimpin itu, pertama ada yang fokus pada hal-hal kekinian, tapi ada juga pemimpin yang sibuk dengan urusan masa lalu, kalau kata anak zaman sekarang adalah gagal move on. Tetapi pemimpin yang paling canggih adalah pemimpin yang move on, bergerak cepat, dan berorientasi masa depan di tengah keterbatasan. Jadi memikirkan mahasiswa yang belajar di luar Aceh, difasilitasi, itu tanda-tandanya pak gubernur levelnya pemimpin yang berorientasi masa depan,” ujar Bima Arya.

Bima berharap hubungan baik antara Aceh dan Kota Bogor dapat terus berlanjut dalam kerja sama di berbagai macam dimensi.

Ia mengatakan, pihaknya siap membantu dan mendukung dalam memfasilitasi mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Kota Bogor.

“Kalau ada perlu hibah atau apa, silahkan disampaikan. Tapi tadi waktu pidato gak dibilang sih,” kelakar Bima. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *