Peusaba Sayangkan Pemerintah Terlibat Proyek yang Musnahkan Situs Sejarah

waktu baca 2 menit
Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman (paling kiri).

 Theacehpost.com | BANDA ACEH – Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku prihatin dengan kondisi terkini situs bersejarah di Aceh. Banyak situs terbengkalai, bahkan pemerintah di Aceh terlibat dalam banyak proyek yang memusnahkan situs sejarah. Banyak masyarakat yang memprotes, namun pemerintah melawan masyarakat dan mengancam aktivis sejarah. Benih-benih masalah seperti ini akan memicu konflik dimasa yang akan datang.

“Masyarakat Aceh sejak dulu bangga dengan kesultanan Aceh yang telah melawan tiga imperialis besar dunia pada zamannya. Baik itu Portugis, Belanda dan Jepang,” ujarnya, Banda Aceh, Jumat, 27 Januari 2023 dalam pers rilis yang dikirim kepada theacehpost.com.

Lanjutnya, sejarah Aceh adalah kebanggaan mewah milik masyarakat Aceh yang sekarang termiskin di Sumatera. Peusaba mengecam langkah pemerintah yang ingin melenyapkan kebanggaan orang Aceh terhadap sejarah.

Seperti diketahui situs sejarah Darul Makmur Gampong Pande di bekas Kompleks IPAL sudah menjadi cagar budaya. Namun ada oknum-oknum tertentu yang ingin melanjutkan proyek IPAL, dan memprovokasi masyarakat dengan tindakan barbarisme memaksakan kehendak.

“Ini sama seperti kelakuan Mafia Al Capone yang amat terkenal dalam sejarah akan kejahatannya demi mencapai tujuannya,” timpalnya.

banner 72x960

Dia mengimbau Pemerintah Pusat agar segera menata kembali situs sejarah Gampong Pande sesuai aturan yang berlaku di Aceh, Pusat, dan dunia internasional. Sejarah Aceh adalah sejarah besar yang harus dilindungi maka kewajiban pemerintah menyelamatkan situs sejarah bukannya menghancurkan situs sejarah.

Pemerintah Aceh dan Pusat diingatkan agar jangan bermain-main dengan kesabaran orang Aceh. Orang Aceh punya batas kesabaran dan akan melakukan apapun untuk melindungi sejarah nenek moyangnya.

Langkah terbaik menjaga perdamaian di Aceh adalah memberikan kesejahteraan kepada Rakyat Aceh, dan menjadikan kebanggaan Rakyat Aceh akan kegemilangan nenek moyangnya sebagai lima imperium besar dunia terus hidup. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *