Persiraja Layangkan Protes ke PSSI atas Dugaan Kecurangan di Pekanbaru

Persiraja Banda Aceh. [Foto: persiraja.id]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh resmi mengajukan surat protes kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait dugaan kecurangan yang dilakukan perangkat pertandingan dalam laga babak 8 besar Liga 2 2024/2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, pada 11 Februari 2025 itu berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk tuan rumah PSPS Pekanbaru.

banner 72x960

Laga ini dipimpin oleh wasit tengah Amri Nurhadi, didampingi asisten wasit Sukirman dan Erys Nursansandy, serta wasit cadangan Fibay Rahmatullah. Sementara itu, Maslah Ihksan bertugas sebagai penilai wasit dan Iip Saepulloh sebagai match commissioner.

Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong, menyebut beberapa insiden kontroversial yang terjadi dalam pertandingan, di antaranya tiga insiden pelanggaran di dalam kotak penalti yang tidak berbuah penalti untuk Persiraja, serta keputusan offside yang dinilai merugikan timnya.

“Kami yakin ini bukan sekadar human error, tetapi diduga sebagai bagian dari skenario besar untuk mengalahkan Persiraja dan memenangkan PSPS Pekanbaru,” ujar Gidong, Jumat (14/2/2025).

Atas dugaan tersebut, Persiraja telah mengirimkan surat resmi kepada PSSI, Komisi Disiplin PSSI, serta Komite Wasit PSSI. Mereka mendesak agar dilakukan investigasi terhadap perangkat pertandingan yang bertugas.

“Kami berharap keadilan ditegakkan. Jika terbukti ada unsur kecurangan, kami meminta sanksi tegas bagi perangkat pertandingan yang terlibat, termasuk hukuman pidana jika diperlukan,” tambah Gidong.

Persiraja menegaskan bahwa langkah ini diambil demi menjaga integritas sepak bola Indonesia. Mereka berharap PSSI dapat memberikan respons tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kompetisi sepak bola nasional.

Adapun dalam surat protesnya, Persiraja menyoroti beberapa keputusan yang dinilai merugikan tim Laskar Rencong. Di antaranya saat Ramadhan alias Madon yang tengah menggiring bola dilanggar keras oleh pemain PSPS Pekanbaru di dalam kotak penalti. Namun, wasit tidak memberikan hukuman apapun.

Kemudian pada menit 22:49, Deri Corfe kembali dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain PSPS, tetapi wasit kembali tidak memberikan penalti. Lalu pada menit 56:46, asisten wasit 1 mengangkat bendera offside terhadap Deri Corfe saat menyerang, meskipun dalam tayangan ulang terlihat jelas bahwa ia berada dalam posisi onside.

Selanjutnya, Vivi Asrizal dijatuhkan dengan keras oleh kiper PSPS Pekanbaru di dalam kotak penalti, tetapi wasit tetap tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Selain keputusan-keputusan tersebut, Persiraja menilai perangkat pertandingan kerap melakukan kesalahan lain yang merugikan tim mereka. Beberapa pelanggaran oleh pemain PSPS, termasuk oleh Lerby, disebut sengaja diabaikan oleh wasit.

Komentar Facebook