Pemkab Aceh Besar Hibahkan Tanah untuk Penegerian Mandrasah Swasta, Kemenag: Semoga Lekas Tuntas

waktu baca 2 menit
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) melakukan kunjungan ke dua lokasi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Seulimeum, Jumat, 20 Mei 2022. (Foto: Dok. Kemenag)
banner 72x960

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) melakukan kunjungan ke dua lokasi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Seulimeum, Jumat, 20 Mei 2022. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka untuk memverifikasi dan validasi untuk proses hibah tanah.

Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Aceh Besar, Khalid Wardana menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengajukan permohonan ke Bupati Aceh Besar untuk membantu hibah tanah terhadap beberapa MtsS, yang status lahannya milik aset Pemkab.

“Permohonan tersebut mendapat respon positif dari bupati sehingga menugaskan tim untuk melakukan verifikasi dan peninjauan lapangan, dan hari ini dilakukan untuk dua lokasi yaitu tanah MTsS Lampaku dengan luas 4003 M2 dan tanah MTsS Seulimeum dengan luas 1611 M2,” ujar Khalid.

“Sebelumnya, atau 4 bulan yang lalu juga telah dilakukan proses verifikasi dan peninjauan tanah MTsS Fauzul Kabir, Kota Jantho, dengan luas 12.350 M2,” katanya menambahkan.

Ia menambahkan, pihaknya terus membangun komunikasi dengan Pemkab secara intens. Kankemenag Aceh Besar sangat berharap proses hibah dan berita acara serah terima tanah untuk madrasah dan kantor urusan agama (KUA) dapat dituntaskan sebelum berakhirnya masa pemerintahan Mawardi Ali dan Tgk Husaini A Wahab.

“Dengan adanya hibah tanah untuk Kemenag, maka akan mempercepat proses penegerian madrasah swasta, terutama di 3 kecamatan di wilayah timur Aceh Besar yaitu Kota Jantho, Seulimeum dan Kuta Cot Glie. Bahkan ketiga wilayah tersebut sampai saat ini tidak memiliki lembaga pendidikan keagamaan yang berstatus negeri untuk jenjang Tsanawiyah (MTs) dan Aliyah (MA), termasuk di Kota Jantho sebagai ibu kota kabupaten,” ungkapnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Seulimeum, H Yusri Insya dan Ir Irfan menjelaskan, sejak digagas pendirian MTsS 10 tahun yang lalu, masyarakat sangat antusias membantu dan mendukung keberadaan madrasah.

“Kita harap dukungan dari berbagai pihak, terutama Pemkab Aceh Besar dan Kemenag untuk dapat mewujudkan proses status madrasah swasta menjadi madrasah negeri. Kita juga minta adanya peningkatan sarana dan fasilitas pendidikan yang maksimal untuk mewujudkan kualitas,” pintanya.

Tim asesmen dipimpin Asisten administrasi Umum Setdakab Aceh Besar, Jamaluddin didampingi sejumlah pejabat dari Dinas PUPR dan Dinas Pertanahan. Kemudian hadir juga, Camat Seulimeum Hasanuddin, Kepala MTsS Seulimeum Yuliana, Kepala MTsS Lampaku Drs Rusli. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *