Pemerintah Aceh Luncurkan Buku DOA, Gubernur Minta Pengkritik Baca!

waktu baca 2 menit
Pemerintah Aceh meluncurkan Buku "D.O.A, Dana Otsus Abadi". (Foto: Humas Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh meluncurkan buku Dana Otsus Abadi (DOA) yang berisi kumpulan data penggunaan dana otsus sejak tahun 2008 sampai 2020.

Buku tersebut diklaim juga memuat data pembangunan berbagai proyek penting yang telah memberikan dampak cukup signifikan bagi perkembangan Aceh.

Peluncuran buku “D.O.A, Dana Otsus Abadi” berlangsung di Gedung Serbaguna, Kantor Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis, 14 Januari 2021.

Buku setebal 105 halaman itu dikhususkan sebagai pedoman para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dalam mengikuti perkembangan Dana Otsus di Aceh.

Buku tersebut juga memuat data penurunan angka kemiskinan di Aceh yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan dana Otonomi Khusus (Otsus), Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan dana lain-lain, dari tahun 2000 hingga tahun 2020.

banner 72x960

Dalam buku itu disimpulkan, dengan total jumlah Dana Otsus yang dianggarkan sebesar Rp88,7 triliun, DAU sebesar Rp19,47 triliun, PAD sebesar Rp31,55 triliun dan dana lainnya sebesar Rp40,12 triliun, yang telah didistribusikan selama 10 tahun ini, angka kemiskinan di Aceh yang awalnya 15,20% pada tahun 2000, sempat tertinggi pada tahun 2002 dan 2003 sebesar 29,83%, lalu perlahan menurun hingga 14,99% pada tahun 2020.

Selain pengentasan kemiskinan, dalam buku itu juga dijelaskan bahwa Dana Otsus telah memberikan kemajuan yang cukup signifikan di bidang pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pendidikan, sosial dan keistimewaan Aceh, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.

Gubernur Nova, Nova Iriasnyah pada peluncuran buku itu mengatakan, keberadaan Otsus Aceh harus dilihat secara jujur dan menyeluruh dimana penyerapannya dari tahun ke tahun semakin besar dan semakin mempercepat pencapaian positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Agar semua pihak dapat melihatnya secara menyeluruh,” ujar Gubernur seraya meminta pihak-pihak yang mengkritik keberadaan Otsus Aceh agar melihatnya secara utuh. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *