Lahir dan Batin

waktu baca 3 menit
Sulaiman Tripa
banner 72x960

KEMARIN (28 Juli), rencananya, dan saya sudah menyiapkan agenda jauh-jauh hari, akan mengantarkan hajatan penting teman yang akan keliling Indonesia. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (KBA), bersama istrinya, Fitri Zulfidar, berkeliling Aceh hingga Papua untuk kampanye “Indonesia Harmoni”. KBA sendiri saat ini menjabat Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh.

Kepergian semacam ini, sepertinya tidak hanya bertumpu pada fisik. Mereka juga butuh mental.

Saya membayangkan memilih program ini bukan putusan yang mudah. Untuk kebutuhan fisik, Anda bisa menjaga istirahat dan makanan yang teratur. Bisa menambah dengan berbagai vitamin pula. Makanan dan suplemen ini yang tidak bisa tergantikan jika mental yang terganggu. Maka kebutuhan kesiapan mental sama pentingnya dengan kesiapan fisik.

Banyak hal yang harus dipersiapkan. Tanggal 28 Juli hingga 28 Oktober. Perjalanan panjang dengan kepentingan yang juga tidak sederhana. Saya berharap mereka berdua akan sukses dan lancar mengemban tugas ini. Akan tetapi saya tidak bisa hadir pada acara pelepasan karena sedang isolasi mandiri. Sudah lebih dua minggu. Saya dan istri juga berdiam di rumah sepanjang masa itu.

Sejumlah teman menjenguk, tapi hanya sebatas di halaman. Biasanya setiap pagi, ketika menjemur, ada saja yang datang. Mereka duduk di kursi yang saya letakkan di dekat pagar jika ada teman yang datang.

Sejumlah kebutuhan juga dibantu belikan teman. Dengan teknologi, ada kemudahan. Tinggal transfer uang dari rumah. Seperlunya. Lalu berbagai kebutuhan diantar. Jika tidak ingin membuat sibuk orang lain, ada pilihan yang bisa ditempuh. Membeli dengan jalur maya. Itu juga bukan sesuatu yang sulit saat banyak produsen selama berlomba-lomba menyediakan ruang bisnisnya lewat jalur maya ini.

Dalam ruang sosial, kita juga kadang-kadang serba salah. Meminta bantuan, namun yang dibantu melebihi yang kita minta. Minta tolong dibelikan vitamin, tetapi tidak mau menerima harga yang sudah dibayarnya. Malah yang dibawa yang lain-lain lagi. Serba salah, karena kita merepotkan dalam banyak hal. Sebaliknya, tidak semua orang merasa repot. Ada yang mungkin melakukannya dengan senang hati.

Saya tahu semua hal itu sangat berpengaruh ke fisik. Ia lebih dekat dengan mental, namun langsung memberi pengaruh ke fisik. Hal inilah yang saya maksudkan ketika satu hajatan ingin dicapai, maka dukungan-dukungan semacam ini juga sangat penting.

Keadaan saya, tidak bisa diduga. Sedang sehat, tiba-tiba merasakan sesuatu. Kita bisa merencanakan apa pun, namun akhirnya kita harus bertongkat ke pemilik jagad. Jangan pernah lupa untuk selalu memohon kuasanya.

Sejak dua minggu lalu, sepasang baju sudah diantar ke rumah. KBA mengantarnya sendiri. Baju pendukung dan untuk menyemarakkan keberangkatan. Tetapi apa boleh buat, baju itu akhirnya saya pakai tidak secara langsung, melainkan saya tampilkan videonya ketika menjelang pelepasan. Semoga KBA dan istrinya sehat, hingga kembali ke rumah. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua