Komisioner KPI Aceh Apresiasi Lagu Daerah Bernapaskan Dakwah

waktu baca 2 menit
Foto : Ist

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Anggota Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Dr Teuku Zulkhairi MA, mengapresiasi terhadap lagu-lagu Aceh yang bernapaskan dakwah.

Ia menganggap hal itu sangat membantu membentuk karakter masyarakat Aceh yang sejalan dengan cita-cita dan harapan Islam.

“Banyak penyampaian dakwah yang sulit masuk ke hati seseorang, tapi kadang kala dengan dakwah dalam bentuk seni membuat pesan-pesan dakwah dapat menjangkau siapa saja di segala usia. Jadi ini adalah dakwah yang sangat hebat, “ ujar Zulkhairi, Senin, 11 Oktober 2021.

Ia mencontohkan, yaitu lagu-lagu Aceh yang dibawa Husni Al Muna dengan judul “Syukur”.

Kata dia, jika menyimak lagu itu pasti akan membuat sadar bahwa kita sebagai hamba Allah harus terus bersyukur kepada-Nya dan memetik banyak hikmah atas apapun pemberian-Nya.

banner 72x960

“Lirik lagu Husni Al Muna dalam nasyid ‘Syukur’ ini akan membuat siapa saja yang menyimaknya akan merenungi setiap karunia Ilaihi Rabbi yang didapatkannya di dunia ini,” kata dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Begitu juga dalam lirik lagu berjudul ”Jaga Tubôh”. Mengajak generasi milenial untuk menjadi pemuda muslim rabbani yang senantiasa menjaga diri agar menjadi hamba yang mulia di sisi-Nya.

Selain itu, kata Zulkhairi melanjutkan, lirik lagu yang dibawakan dalam bahasa Aceh yang kental ini juga diyakini dapat memperdalam rasa cinta anak bangsa kepada bahasa daerah.

“Kita butuh upaya-upaya seperti ini dari para vokalis di Aceh dalam rangka merawat bahasa Aceh, sehingga berbicara dengan bahasa Aceh ini menjadi lebih bergairah di kalangan kawula muda Aceh,” ujarnya.

Zulkhairi meyakini bahwa lirik-lirik lagu Husni Al Muna dan juga vokalis lainnya dengan menggunakan bahasa Aceh, seperti grup Tangke, Apache dan sebagainya akan sangat membantu meningkatkan rasa percaya diri milenial untuk berbicara bahasa daerah.

“Jadi lagu-lagu seperti itu sangat bagus karena bisa memadukan antara keislaman dan keacehan. Itu adalah contoh kerja seni di dunia yang insyaallah akan memetik buah di akhirat juga,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *