Keutamaan Malam 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Daftar Masjid/ Meunasah di Banda Aceh-Aceh Besar yang Laksanakan Qiyamullail Spesial

waktu baca 5 menit
Keutamaan 10 malam terakhir Ramadhan.
banner 72x960


Theacehpost.com

HADIS tentang keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha` Allah SWT.

Baginda Rasul bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya. 

Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.

Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadhan.

Semua hari di bulan Ramadhan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik.

Namun, 10 hari terakhir Ramadhan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya. 

Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain: 

Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya. 

Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. 

Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan. 

Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir. 

Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain: 

1. Memperpanjang Shalat Malam 

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA, 

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim);

2. Memperbanyak Sedekah 

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT, 

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16). 

Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakat mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya. 

3. I’tikaf 

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA, 

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. (HR. Muttafaq ‘alaih) 

Di masa pandemi Covid-19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas i’tikaf dapat dilakukan di rumah. Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman. 

4. Tilawah Al Qur’an 

Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadhan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanyak satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan. 

Itulah beberapa amalan penting di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Marilah kita manfaatkan, karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian.

Mari kita giatkan beribadah baik di masjid maupun di rumah, dan sisipkanlah doa dalam munajatmu untuk bangsa Indonesia agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

Qiyamullail Spesial

Ketua BKPRMI Kota Banda Aceh, Bukhari menginformasikan, pada Ramadhan 1442 ada puluhan masjid dan meunasah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar melaksanakan Qiyamullail Spesial pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Berikut daftar masjid dan meunasah yang melaksanakan Qiyamullail Spesial:

  1. Syeikh Abdurrauf Blang Oi
  2. Subulussalam Punge Blang Cut
  3. Al- Hidayah Peurada
  4. Al- Hasyimiah  Yayasan T Nyak Arief Darussalam
  5. Baiturrahmah Kp. Keuramat
  6. Al- Furqan Beurawe
  7. Al- Fitrah Asrama TNI Keutapang
  8. Babuttaqwa Batoh
  9. Baitul Jannah Tungkop
  10. Baitul Musyahadah Geuceu
  11. Baitusshalihin Ulee Kareng
  12. Hidayatul Islam T Nyak Arief Lamreung
  13. Taqwa Lhong Raya
  14. Al- Ishlahiyah Lambhuk
  15. Oman Al-Makmur Lampriek Bandar Baru
  16. Tgk. Chik Ditiro GKN Ateuk Pahlawan
  17. Tgk Chik Lamjabat
  18. Babuttaqwa Aspol Kuta Alam
  19. Mushalla Jami’ Al- Wafa’ Lambaro Skep
  20. Miftahul Jannah Punge Ujong
  21. Al-A’la Cot Mesjid
  22. An- Nur TVRI Gue Gajah
  23. Masjid Al- Fitrah Asrama TNI Neusu
  24. Bani Salim Lampaseh Kota
  25. Cot Goh Montasik

26. At-Tauhid Geuceu Iniem.

  • Penulis artikel: H. Subhan Nur, Lc, M.Ag (Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam)
  • Data Masjid dan Meunasah: BKPRMI Kota Banda Aceh

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *