Ketua PWI Lhokseumawe Sayuti Acmad Dilantik, Ketum Atal Minta Jaga Netralitas

waktu baca 2 menit
Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kota Lhokseumawe masa bakti 2023 -2026 di Aula Kantor Wali kota Lhokseumawe, Selasa, 6 Juni 2023.

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Ketua Umum Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari melantik Sayuti Acmad Jadi Ketua PWI Kota Lhokseumawe. Dia berharap Sayuti dapat membawa PWI Lhokseumawe semakin berjaya dan tetap menjaga netralitas pemberitaan.

Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kota Lhokseumawe masa bakti 2023 -2026 di Aula Kantor Wali kota Lhokseumawe, Selasa, 6 Juni 2023.

Pelantikan itu dihadiri langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, H Atal S Depari, Ketua IKWI Pusat Indah Kirana Atal S Depari, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat H Zulkifli Gani Ottoh, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, Ketua IKWI Aceh Hanifah.

Turut hadir juga, Ketua Dewan Kehormatan Profesi (DKP) PWI Aceh H Tarmilin Usman SE MSi, Ketua DKP PWI Sumut Muhammad Syahril, para pimpinan redaksi media cetak dan online terbitan Sumatra Utara dan Aceh, dan ketua lintas organisasi pers di Lhokseumawe.

Dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkompinda) hadir, Pj Wali Kota Lhokseumawe, Pj Bupati Aceh Utara, Dandim 0103 Aceh Utara, Danrem 011 Lilawangsa, Ketua DPR Kota Lhokseumawe, serta Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal).

banner 72x960

Atal S Depari dalam sambutanya mengingatkan, kepada insan pers khusus yang bernaung di PWI Kota Lhokseumawe, untuk mengawal pembangunan Kota Lhokseumawe sesuai dengan fungsi dan tugas wartawan.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kepada wartawan untuk tidak salah dalam memaknai kemerdekaan pers, sehingga berita yang dihasilkan itu tidak hanya tentang kasus semata, namun menjaga kemitraan itu juga penting.

“Kemitraan itu penting dijaga dan dirawat, agar kemerdekaan pers terwujud,” katanya.

Lebih lanjut Atal menyampaikan,  pena wartawan harus tetap diasah. Setiap wartawan harus rutin mengeluarkan produk jurnalistiknya, sehingga dikenal, diakui, bahkan dipercaya aktivitasnya sebagai wartawan.

“Kita harus mengawal Lhokseumawe dengan pena kita, dan kita juga harus menjaga netralitas sebagai wartawan, saya kenal banyak tokoh nasional, namun punya pun saya tidak nomor handphone mereka. Itu dilakukan sebagai wujud dalam menjaga netralitas,” jelasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *