Kembangkan Irigasi Tetes Berbasis IoT, USK Sabet Juara II Kompetisi PLN ICE

waktu baca 2 menit
Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil meraih Juara II kompetisi PLN ICE (Innovation and Competition in Electricity) tahun 2022 kategori Electrifying Agriculture dengan sub kategori pengembangan program bisnis. (Foto Ist)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Tim Chilee Internet of Things (IoT) Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil meraih Juara II kompetisi PLN ICE (Innovation and Competition in Electricity) tahun 2022 kategori Electrifying Agriculture dengan sub kategori pengembangan program bisnis. Untuk Juara I diraih oleh Universitas Pertamina, sedangkan Juara III menjadi milik Bengkulu.

Kompetisi yang digagas PLN ini bertujuan melahirkan inovasi peralatan dan program bisnis, dengan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pada bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.

Pada kategori Electrifying Agriculture, terdapat tiga sub kategori, yaitu subkategori peralatan penunjang, subkategori pengembangan/elektrifikasi program bisnis, dan subkategori pembuatan program bisnis baru.

Adapun Tim Chilee IoT USK terdiri dari Irfan Wahyuda, M Al lail Qadrillah, Muadz Zamanhuri, Rahmat Maulana, dan Ariq Al Ghifary. Mereka berhasil mengembangkan automatic watering plant (penyiram tanaman otomatis), dengan teknologi IoT (Internet of Things) yang diterapkan pada kebun cabai di Gampong Cut Beut, Kabupaten Aceh Besar.

Baca juga: Wow, UTU Raih Prestasi Kampus Berkelanjutan, Peringkat 1 di Aceh, Nomor 3 di Sumatera

banner 72x960

Ketua Tim Chilee IoT USK, Irfan Wahyuda menyampaikan, kebun cabai seluas 2300 m2 tersebut disiram menggunakan metode irigasi tetes yang dapat menghemat air, dengan cara membiarkan air menetes ke tanaman. Air didistribusikan dengan selang plastik yang telah dilubangi disekitar cabai. Adapun aliran air salurkan ke kebun dengan bantuan pompa listrik dari tandon air ukuran 1500 liter yang terletak di pinggir kebun.

“Yang menarik dari sistem penyiram tanaman otomatis ini adalah katup/keran pada pipa dapat dibuka atau tutup, dengan menekan tombol pada aplikasi yang terpasang pada smartphone, sehingga dapat dipantau dan dikendalikan dari mana saja,” jelas Irfan, Sabtu 17 Desember 2022.

Selain itu, pada tanaman cabai juga dipasang sensor kelembaban tanah. Dimana jika kondisi tanah kering, maka katup dapat terbuka secara otomatis meskipun pengelola lupa mengaktifkan tombol buka katup pada hp-nya.

“Sistem yang dikembangkan ini dapat menghemat air dan waktu, sehingga dapat meningkatkan produktivitas petani,” ungkapnya.

Adapun tahapan kompetisi, dimulai pada bulan Juli sampai Desember 2022. Terdiri dari pendaftaran dan pengumpulan proposal, seleksi proposal, presentasi online, due diligence, pendanaan program, hingga penilaian akhir.

Pendanaan program diberikan untuk membuat prototype dan implementasi program bisnis untuk lima tim pemenang. Selanjutnya, setelah penilaian akhir berupa presentasi di depan dewan juri dari PLN, PLN memilih tiga pemenang pada masing-masing subkategori. Pada sub kategori tim Chilee IoT USK berhasil menjadi Juara II.[]

Berita lainnya:

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *