Jangan Latah Menyebut Takjil, Inilah Makna Kata yang Marak Setiap Bulan Puasa

waktu baca 2 menit
FOTO DOKUMEN: Pegawai Baitul Mal Kota Banda Aceh membagi-bagikan takjil (menyegerakan berbuka?) kepada masyarakat. (Dok Baitul Mal Banda Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Setiap Ramadhan, kata takjil sangat akrab di telinga kita. Takjil diartikan sebagai aneka makanan (kudapan) untuk buka puasa, misalnya kolak, es buah, es campur, dan berbagai jenis kue lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata takjil memiliki arti mempercepat dalam berbuka puasa.

Kata ini berakar dari kata ‘ajila dalam bahasa Arab yang memiliki arti menyegerakan, sehingga takjil bermakna perintah untuk menyegerakan berbuka puasa.

Namun, seiring berjalannya waktu, kata yang digunakan untuk menyuruh orang segera berbuka puasa itu justru dimaknai sebagai makanan pembuka saat waktu Maghrib tiba.

Dikutip dari laman Instagram @karinamaharani_08 Ustadz Ali Nur Medan dalam ceramahnya menjelaskan pengertian takjil yang sebenarnya.

banner 72x960

Dalam video tersebut Ustadz Ali Nur Medan mengatakan bahwa takjil diambil dari bahasa Arab ”ta’jil” artinya “menyegerakan” berbuka puasa.

Ustadz Ali Nur Medan kemudian mengeluarkan perkataannya yang sontak membuat banyak jamaah tertawa mendengar makna takjil menurut orang Indonesia.

“Hanya di Indonesia takjil itu yang tadinya artinya menyegerakan sudah berubah artinya untuk lemper, bakwan, tahu isi, artinya makanan-makanan untuk buka puasa,” katanya.

Ustadz Ali Nur Medan mengatakan perubahan makna takjil menjadi makan dan minuman berbuka puasa  terjadi atas kesepakatan bersama.

“Ya terserah orang Indonesia gak apa apa, yang penting Indonesia sepakat gitu, diambil dari bahasa Arab diartikan suka-suka kami,” ujar Ustadz Ali Nur. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *