Jamaluddin Bangga Sineas Aceh Raih Piala Citra FFI 2021

waktu baca 2 menit
Foto bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin (tengah), bersama sineas Aceh (kanan) peraih Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Kantor Disbudpar Aceh, Banda Aceh, Kamis, 11 November 2021. (Foto: Disbudpar Aceh)
banner 72x960

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin, menerima kunjungan sineas Aceh yang baru saja meraih Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2021 kategori film dokumenter pendek terbaik berjudul ‘Three Faces In The Land Of Sharia’.

Didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disbudpar Aceh, T Hendra Faisal, Davi Abdullah (sutradara) dan Masridho Rambey (produser) bertemu Kadisbudpar di kantornya, Kamis, 11 November 2021.

Dalam pertemuan tersebut, Kadisbudpar Aceh Jamaluddin memberikan apresiasi kepada sineas muda Aceh tersebut.

“Selamat kepada Davi, Masridho dan tim lainnya berhasil meraih juara 1 di FFI 2021 dan mewarnai perfilman Indonesia. Prestasi ini tentu sangat membanggakan masyarakat Aceh,” ujar Jamaluddin.

Jamaluddin meyakini, putra-putri Aceh mempunyai bakat atau talenta yang mumpuni dalam berkreativitas.

Hal itu dilihat dengan lahirnya beragam prestasi yang telah ditorehkan dalam beberapa waktu belakangan.

“Orang Aceh bisa berbuat, buktinya seperti ini bisa juara. Seperti kemarin juga, raih juara 1 Duta Wisata Indonesia di Lombok,” ucapnya.

Seperti diketahui, film dokumenter berjudul Three Faces In The Land Of Sharia karya sineas Aceh berhasil menyabet Piala Citra FFI 2021, Rabu, 10 November 2021.

Film tersebut disutradarai oleh Davi Abdullah (produser), Masridho Rambey (produser) dan Fadil Batubara (director of photography).

Pada Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021 yang digelar di Jakarta Convention Center, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkesan dengan kejelian para sineas Indonesia dalam mengambil cerita dari sudut pandang yang kadang tidak terpikirkan.

“Saya melihat memang bermacam-macam arah sudut cerita yang diambil seperti tadi baik mengenai syariah yang ada di Provinsi Aceh. Menurut saya sudut-sudut yang diambil yang kadang-kadang kita tidak mempunyai pikiran ke arah itu. Saya kira ini sebuah pandangan yang tajam, yang diwujudkan dalam sebuah film yang sangat apik,” kata Presiden. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *