ISBI Aceh Gelar Workshop Seni Pertunjukan di Pidie

waktu baca 2 menit
Peserta Workshop Seni Pertunjukan berfoto bersama di Gedung Pidie Convention Center, Kamis, 13 Oktober 2022.

Theacehpost.com | PIDIE – Jurusan Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mengelar Seminar dan Workshop Seni Pertunjukan bertajuk “Konservasi Kearifan Lokal  Melalui Seni Pertunjukan” di Gedung Pidie Convention Center, Kamis, 13 Oktober 2022.

Kegiatan tersebut diikuti 180 peserta dari kalangan pelajar, guru kesenian, dan sanggar yang ada di Pidie dan Pidie Jaya.

Turut hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Yusmadi,M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Pidie-Pidie Jaya Razali, M. Pd, Kabid Budaya P&K Pidie Mahdiana, S.Pd, Ketua Jurusan Seni Pertunjukan ISBI Aceh, Kabid Budaya Dinas P&K Pidie, Pengurus MAA, DKA, PGRI wilayah Pidie.

Ketua Jurusan Seni Pertunjukan ISBI Aceh, Erlinda, S.Pd., M. Sn dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pidie dan Cabdin Pendidikan Aceh Wilayah Pidie-Pidie Jaya yang telah menerima kedatangan ISBI Aceh di Pidie. Diharapkan kegiatan tersebut menambah wawasan terhadap seni pertunjukan yang berbasis kearifan lokal.

Erlinda juga mengatakan ISBI Aceh sangat siap menerima dan terbuka untuk pelajar-pelajar Pidie dan Pidie Jaya yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan untuk menambah ilmu bidang seni dan budaya di ISBI Aceh di Kota Jantho. Dirinya bangga melihat antusias peserta yang hadir dalam kegiatan ini.

banner 72x960

Yusmadi, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie dalam arahannya mengatakan, di era digitalisasi sekarang ini, pelestarian terhadap seni pertunjukan harus tetap berlangsung apalagi terhadap seni budaya yang berbasis kearifan lokal.

Kabupaten Pidie adalah salah satu daerah yang sangat konsisten dalam melestarikan, banyak seni pertunjukan yang ada di Pidie di antaranya seni pertunjukan seudati, geurimpheng, hikayat PMTOH, bahkan baru-baru ini Pemerintah Pidie salah satu makanan khas Pidie, apam, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

“Seperti kata hadih maja Aceh yaitu meunyo ken ie leuhob, meunyoe ken droe gob, artinya kalau bukan kita siapa lagi yang peduli dan melestarikan budaya kita sendiri,” paparnya.

Ketua Panitia Ari Munandar berterima kasih kepada ISBI Aceh yang telah memilih Pidie untuk kegiatan ini. “Kami akan mendukung dan berkolaborasi terhadap kegiatan-kegiatan seni budaya Aceh, sehingga generasi Aceh ke depan terus dapat melestarikan budaya indatu,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *